Sebagian besar korban yang berhasil diwawancarai BBC Rusia menolak memberikan nama lengkap mereka, karena takut akan dianiaya oleh pihak berwenang.
Berikut ini kisah mereka selengkapnya, mereka yang menjadi saksi mata selama kerusuhan pasca pemilihan presiden di Minsk, Belarus.
1. Alina Beresneva (20): 'Mereka dipaksa berlutut setengah telanjang'
Pada malam 9 sampai 10 Agustus kemarin, saya dan teman-teman kembali dari Minsk dan berjumpa dengan sekelompok Omon (Pasukan khusus polisi).
Kami tidak memprotes mereka, tapi mereka tetap menyuruh saya berlutut di tanah, saya masih punya goresan luka di lengan saya dan kemudian kami semua diikat dan dimasukkan ke dalam bus.
Mereka membawa kami ke Jalan Okrestina (pusat penahanan polisi).
Di pintu masuk, berdiri seorang pria yang berteriak, "Lebih cepat, dasar kamu pelacur!"
Saya menjawab, "Kenapa Anda berbicara seperti itu kepada kami?" Dia lalu mencengkeram leher saya dan menendang saya yang dicampakkannya ke dinding.
Baca Juga: Politik Fest 2020 Digelar, Bangkitkan Kepedulian Politik di Kalangan Anak Muda
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR