Proposal Trump telah memicu kemarahan global dan ancaman pembalasan terhadap Israel, termasuk dari Uni Eropa.
Tanggapan Palestina dan Turki
Palestina sendiri tidak bodoh, sementara Netanyahu berkoar-koar menyambut 'era baru' antara Israel dan dunia Arab menyusul kesepakatan antara negeri itu dan UEA, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan "dengan kuat menolak dan mengutuk" dan menyerukan pertemuan darurat Liga Arab.
Dalam sebuah pernyataan, Abbas menyebut kesepakatan itu sebagai "serangan" terhadap warga Palestina dan sebuah "pengkhianatan", termasuk mengklaim bahwa Yerusalem adalah ibu kota dari Palestina di masa depan.
Hamas, kelompok yang mengontrol jalur Gaza yang terkepung, menolak pakta Israel-UEA sebagai "hadiah untuk pendudukan dan kejahatan Israel" dan mengatakan bahwa hal itu "tidak berpihak pada rakyat Palestina".
Kementerian luar negeri Palestina mengatakan telah memanggil duta besarnya untuk UEA sebagai tanggapan atas kesepakatan itu, The Associated Press melaporkan pada Kamis malam.
Sementara Turki juga menganggap tindakan UEA sangat munafik.
Turki nyatakan bahwa sejarah tidak akan melupakan dan memaafkan "perilaku munafik" UEA yang berdamai dengan Israel.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR