Intisari-Online.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan peristiwa bersejarah, yakni perjanjian damai Israel dan Uni Emirat Arab (UEA).
Dia mengunggah pernyataan gabungan antara dirinya, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, dan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan selaku Wakil Panglima Tertinggi UEA.
Dalam keterangan seperti diberitakan Reuters Kamis (13/8/2020), Israel dan Uni Emirat Arab sepakat untuk melakukan normalisasi relasi diplomatik.
Keputusan tersebut langsung tercetus setelah Trump melakukan pembicaraan telepon dengan PM Netanyahu serta Sheikh MBZ, julukan Bin Zayed.
Dalam pernyataan gabungan yang dirilis, Tel Aviv sepakat untuk menunda deklarasi kedaulatan atas wilayah di Tepi Barat yang selama ini dipersoalkan dunia.
Usut punya usut, ternyata UEA sudah memiliki sepak terjang hingga membuatnya dijuluki sebagai pembuat onar di Timur Tengah.
Dilansir pada Washington Post pada Juli 2019 lalu bahwa Senator Robert Menendez (NJ), anggota Partai Demokrat di Komite Hubungan Luar Negeri, mengirim surat kepada Menteri Luar Negeri Mike Pompeo yang memperingatkan bahwa Amerika Serikat "mungkin diwajibkan oleh undang-undang untuk menghentikan semua penjualan senjata ke (United Arab Emirates)."
Langkah Menendez menunjukkan bahwa sudah waktunya bagi Washington untuk melakukan perombakan radikal dalam hubungannya dengan Abu Dhabi.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR