Advertorial
Upaya Damai dengan China Temui Jalan Buntu, India Kerahkan 35.000 Tentara di Perbatasan Himalaya, Untuk Apa?
Intisari-Online.com - Beberapa waktu lalu, bentrokan antara pasukan India dan China di perbatasan menyebabkan korban tewas dari kedua pihak.
Bentrokan itu membuat hubungan kedua negara memanas, namun ada niatan dari kedua negara untuk meredamnya.
Terbukti beberapa waktu kemudian, China mulai menarik mundur pasukan dari perbatasan pada Senin (6/7/2020), menyusul perjanjian damai dengan India.
Namun, ternyata hal itu tidak bertahan lama.
Sengketa wilayah antara India dan China tampaknya semakin memanas.
Sebagai bukti, India mengerahkan 35.000 tentara tambahan di sepanjang perbatasan Himalaya yang disengketakan dengan China.
Langkah ini dilakukan karena kemungkinan resolusi awal untuk meredakan ketegangan antara kedua tetangga menemui jalan buntu.
Melansir South China Morning Post, menurut pejabat senior India yang tak mau namanya disebut, tindakan tersebut akan mengubah status quo di sepanjang Garis Kontrol Aktual sepanjang 3.488 km yang diperebutkan dan memperpanjang anggaran militer negara yang sudah ketat.
Baca Juga: Mantan Karyawan McD Sarankan Pembeli Tidak Menuang Makanan ke Atas Nampan, Alasannya?
Seperti yang diketahui, sekitar 20 tentara India dan pasukan China yang jumlahnya tidak diketahui tewas dalam pertempuran terburuk tanpa senjata pada 15 Juni lalu.
Sejak saat itu, kedua belah pihak telah mengirimkan ribuan tentara, senjata artileri dan tank ke wilayah tersebut.
Menurut pejabat tersebut, dengan tidak adanya perjanjian perbatasan India-China, pasukan tambahan sangat dibutuhkan.
Sementara itu, direktur lembaga think thank The United Service Institution of India yang berbasis di Delhi dan pensiunan mayor jenderal B K Sharma mengatakan, sifat Garis Kontrol, setidaknya di Ladakh, telah berubah selamanya.
“Pengerahan pasukan tambahan di kedua sisi tidak akan mundur, kecuali ada pemulihan hubungan di tingkat politik tertinggi,” jelas Sharma.
Untuk saat ini, pertempuran telah berhenti. Dan setelah beberapa putaran pembicaraan militer tingkat tinggi, Beijing mengatakan pasukannya telah meninggalkan sebagian besar wilayah.
"Saat ini kedua belah pihak secara aktif mempersiapkan putaran kelima dari pembicaraan tingkat komandan untuk menyelesaikan masalah yang beredar di lapangan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin pada pertemuan rutin di Beijing, Selasa.
“Kami berharap pihak India akan bekerja untuk tujuan yang sama dengan China, menerapkan konsensus kedua belah pihak dan bersama-sama menegakkan perdamaian dan ketenangan di sepanjang perbatasan,” tambah Wenbin lagi.
Angkatan Darat India sudah bersiaga tinggi, mulai dari melindungi perbatasan yang disengketakan sepanjang 742 km dengan Pakistan, menggelar operasi pemberontakan di Jammu dan Kashmir serta negara bagian timur laut, dan memantau setiap titik masuk di sepanjang perbatasannya dengan China.
Memposisikan pasukan tambahan di mana suhu turun hingga minus 30 derajat Celcius di musim dingin akan sangat menguji kemampuan logistik Angkatan Darat India.
Memperkuat pertahanan perbatasan membutuhkan biaya yang sangat besar dan memberikan tekanan baru pada program modernisasi militer negara.
Meski pembelanjaan militer New Delhi terbesar ketiga di dunia, namun angkatan udara, angkatan laut dan tentaranya masih dilengkapi dengan senjata yang sebagian besar sudah usang.
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Hubungan dengan China memanas, India kerahkan 35.000 tentara di perbatasan Himalaya"