Advertorial
Covid Hari Ini 12 Agustus 2020: : Covid-19 Indonesia Capai 130.718 Kasus, Vaksin Buatan China Mulai Disuntikkan ke Tubuh Relawan dan Efek Sampingnya Menurut Tim Riset
Intisari-Online.com -Setelah lebih dari lima bulan masyarakat Indonesia menghadapi Covid-19, hingga kini masih terjadi penambahan kasus positif corona.
Dikutip dari Kompas.com, data pemerintah hingga Rabu (12/8/2020) pukul 12.00 WIB memperlihatkan bahwa jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air terus bertambah.
Dalam 24 jam terakhir, diketahui ada penambahan 1.942 kasus baru Covid-19.
Penambahan itu menyebabkan saat ini ada 130.718 kasus Covid-19 di Indonesia, terhitung sejak diumumkannya kasus pertama pada 2 Maret 2020.
Informasi ini disampaikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melalui situs Covid19.go.id yang datanya diperbarui pada Rabu sore ini.
Sementara itu, kini total pasien yang sudah sembuh adalah 85.798 pasien Covid-19.
Namun, diketahui pula ada 5.903 pasien Covid-19 yang meninggal dunia di Indonesia akibat Covid-19.
Di tengah kasus Covid-19 Indonesia yang terus mengalami penambahan, uji coba terhadap vaksin Covid-19 terhadap manusia pun dilakukan dengan melibatkan para relawan.
Uji klinis tahap III terhadap calon vaksin Covid-19 buatan Sinovac, perusahaan asal China, di Bandung telah dimulai.
Diberitakan Kompas.com, Selasa (11/8/2020), vaksin Covid-19 tersebut mulai disuntikkan ke tubuh para relawan.
Prosesi penyuntikkan perdana vaksin ke sejumlah relawan di Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Bandung, itu disaksikan langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Juga: Obat Biduran dengan Antihistamin untuk Alergi dan Efek Sampingnya
Adakah efek samping calon vaksin buatan perusahaan China tersebut?
Manajer Lapangan Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 FK Unpad, Eddy Fadlyana, mengungkapkan calon vaksin Covid-19 tersebut memiliki efek samping.
Meski begitu, ia memperkirakan efeknya tidak besar, seperti nyeri atau demam.
"Bisa timbul nyeri di tempat suntikan atau demam sekitar 30 hingga 40 persen," kata Eddy saat dihubungi Kompas.com, Rabu (12/8/2020).
Dia mengatakan untuk efek samping lainnya kemungkinan sangat kecil.
Namun, kata dia, apabila nantinya relawan uji klinis mengalami demam atau gejala lain diharapkan untuk melapor ke tim uji klinis.
Dia menjelaskan, uji klinis tahap III vaksin akan dihentikan jika ada reaksi berat terhadap relawan.
Hal tersebut nanti diputuskan oleh dokter yang memeriksa.
Target relawan yang mengikuti uji klinis tahap III calon vaksin Covid-19 buatan Sinovac adalah 1.620 orang.
Baca Juga: Iseng Cuci Wajahnya dengan Baking Soda Selama 7 Hari, Wanita Ini Merasakan Manfaat yang Tak Terduga
Rekrutmen pertama mampu menjaring 540 orang relawan.
Kemudian, rekrutmen kedua memperoleh 1.080 orang relawan.
Relawan terpilih setelah lolos dari pengujian imunogenitas (respons imun) dan efikasi (respons dalam melawan virus) melalui tes darah.
Uji klinis tahap III hingga Desember Penyuntikan calon vaksin Covid-19 buatan Sinovac dilakukan secara bergelombang, tidak langsung 1.620 orang.
Penyuntikan calon vaksin gelombang pertama akan diselesaikan minggu kedua bulan Agustus ini. Targetnya adalah 120 orang relawan.
Baca Juga: Waspada Air Mineral Galon Sekali Pakai, Kontradiksi dengan Kebijakan Pemerintah
Proses penyuntikan berikutnya akan digelar pada minggu ketiga dan keempat bulan Agustus, masing-masing terhadap 144 orang relawan.
Gelombang penyuntikan vaksin terhadap relawan dan pemantauan akan terus dilakukan hingga minggu ketiga bulan Desember dengan total 1.620 orang relawan.
Apabila uji klinis fase III ini berjalan lancar, hasilnya akan segera diregistrasikan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Lalu setelah lolos di BPOM, vaksin akan diproduksi massal oleh PT Bio Farma pada Januari 2021.
Bio Farma ditargetkan bisa memproduksi 250 juta dosis vaksin Covid-19 per tahun.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ini Efek Samping Calon Vaksin Covid-19 yang Diuji Coba di Bandung
(*)