Kondisi itu membuat negara itu seolah sudah tidak diperbaiki lagi, selain mendapatkan belas kasihan dari negara-negara kuat.
Di sisi lain, puluhan ribu penduduknya justru mendukung petisi yang menyerukan Lebanon untuk dikendalikan Prancis, negara yang merupakan bekas penjajahnya dulu.
Awalnya memang negara itu, memiliki perkembangan yang cukup drastis.
Namun, kemewahan demi kemewahan di Beirut perlahan merosot tahun 1975, akibat perang saudara selama 15 tahun meletus dan menciptakan perpecahan yang bertahan selama bertahun-tahun.
Perpecahan terjadi, di Beirut negara ini tidak memiliki identitas jelas, bikini dan hijab hidup berdampingan, emosi dan gairah bertabrakan.
Dolar bisa diterima di mana-mana, hampir semua orang berbicara dengan bahasa Inggris dan bahasa Prancis.
Source | : | Daily Mirror |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR