Advertorial

Bikin Rakyat Lebanon Murka, Petinggi Israel Ini Terciduk Rayakan Ledakan Besar yang Terjadi di Beirut, Lebanon, Sebut Ledakan Itu Sebagai 'Hadiah Dari Tuhan'

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Penulis

Banyak orang menyatakan keprihatinannya atas bencana yang melanda Lebanon, termasuk Israel, yang sempat tawarkan bantuan.
Banyak orang menyatakan keprihatinannya atas bencana yang melanda Lebanon, termasuk Israel, yang sempat tawarkan bantuan.

Intisari-online.com -Bikin Rakyat Lebanon Murka, Petinggi Israel Ini Terciduk Rayakan Ledakan Besar yang Terjadi di Beirut, Lebanon, Sebut Ledakan Itu Sebagai 'Hadiah Dari Tuhan'.

Ledakan dasyat yang terjadi di Beirut Lebanon pada Selasa (4/8) telah memantik perhatian dari seluruh dunia.

Ledakan itu mengingatkan, kita semua pada pemboman besar yang pernah terjadi di dunia ini.

Banyak orang menyatakan keprihatinannya atas bencana yang melanda Lebanon, termasuk Israel.

Negara yang sejatinya adalah musuh bebuyutan Lebanon itu sempat menawarkan bantuan pada Lebanon, namun dengan tegas Lebanon menolaknya.

Baca Juga: Gara-gara Tertangkap Basah Tiduri Istri Orang, Diktator Pemakan Daging Manusia Ini Langsung Lari Ngacir dalam Keadaan Bugil

Aksi tersebut dinilai sebagai bentuk simpati Israel pada Lebanon atas insiden mengerikan tersebut.

Terlepas dari fakta bahwa kedua negara saling membenci setengah mati, di mana Israel sebelumnya pernah mengancam akan mengebom Lebanon jika Hizbullah tidak berhenti meneror Israel.

Sementara itu meski ancaman itu tidak benar-benar dilakukan Lebanon justru menalami peristiwa ledakan dasyat, akibat kecelakaan amonium nitrat.

Di tengah semua orang berdua akibat ledakan itu, ada seorang petinggi Israel yang justru bersenang-senang di atas penderitaan Lebanon.

Baca Juga: Bukanya Berduka Pasca Ledakan di Beirut, Situasi Lebanon Justru Makin Kacrut Rakyat Murka Pada Pemerintah Hingga Bentrok Sampai Tewaskan Polisi

Melansir Newsweek pada Sabtu (8/8/20), Seorang mantan anggota parlemen Israel kini menjadi bulan-bulanan rakyat dunia, dan membuat murka rakyat Lebanon.

Secara terang-terangan dia merayakan insiden ledakan yang terjadi di Beirut Lebanon tersebut.

Tepat usai terjadinya ledakan pada Selasa (4/8) mantan pemimpin sayap kanan Zehut Israel, Moshe Feiglin, mengumpat bahwa ledakan itu hadiah dari tuhan.

Dia menulis postingan itu tepat sehari setelah ledakan terjadi di hari yang sama melalui Facebook.

Feiglin awalnya menulis postingan itu pada Rabu Sore (5/8), tetapi diduga dia telah menghapusnya.

Tetapi melalui tangkapan layar, sebuah outlet berita kembali membagikannya di Twitter.

Baca Juga: Rajanya Ledakan Misterius Lewat Operasi 'False Flag', Israel Sulit Cuci Tangan dalam Kasus Ledakan di Beirut, Fakta-fakta Ini Bisa Jadi Buktinya

Dalam postingan itu dia menuliskan seorang bersuka-cita atas insiden yang melanda kota Beirut tersebut.

Feiglin menuliskan, "Hari ini adalah Tu B'Av, hari kegembiraan, dan terima kasih yang tulus dan besar pada Tuhan dan semua jenius dan pahlawan yang benar."

"Yang mengatur kami untuk perayaan indah ini untuk menghormati hari cinta," tulis Feiglin di Facebook.

Sekedar info, Tu B'Av adalah hari perayaan mirip valentine di Israel, dirayakan oleh umat Yahudi.

"Menandai liburan Tu B'Av kami mendapat pertunjukkan kembang api fantastis dari pelabuhan Beirut," lanjutnya di postingan itu.

Dia juga menambahkan, insiden itu tidak disebabkan oleh kecelakaan industri dan menyebut, Israel harus bangga jika itu yang bertanggung jawab.

Baca Juga: Kisah Pilu Sarah Fares, Paramedis yang Meninggal dalam Ledakan Beirut, Hendak Menikah Tahun Depan hingga Keluarganya Adakan Pesat Pernikahan untuk Melepas Kepergiannya

Namun, Israel sendiri membantah terlibat dalam ledakan itu.

Perdana Menteri Israel Benjamin, Netanyahu mengatakan negara itu, tidak memiliki masalah dengan rakyat Iran maupun Lebanon, tetapi dengan pemerintah mereka.

Israel juga mengakui, jika mereka memiliki ketegangan politik dengan Lebanon selama beberapa dekade, dan pernah memicu Perang Lebanon tahun 2006.

Feiglin yang memicu kemarahan rakyat Lebanon, merilis postingan bagru, dan mengatakan jumlah korban dan, menawarkan bantuan ke Lebanon bersama Suriah, Iran, dan Amerika Serikat.

Artikel Terkait