Advertorial

Dulunya Raja yang 'Selamatkan' Warganya dari Pemimpin Diktator, Mantan Raja Ini Lari ke Pengasingan di Tengah Skandal Korupsi Penuh Cinta Sebesar Rp 1 Quadrillion: 'Dia Tidak Melarikan Diri'

May N

Editor

Dulunya Raja yang 'Selamatkan' Warganya dari Pemimpin Diktator, Mantan Raja Ini Lari ke Pengasingan di Tengah Skandal Korupsi Penuh Cinta Sebesar Rp 1 Quadrillion: 'Dia Tidak Melarikan Diri'

Intisari-online.com -Kerajaan Spanyol mencuri perhatian setelah ayah Raja Felipe VI dikabarkan terlibat skandal korupsi.

Bahkan, Raja Felipe VI juga kemungkinan terlibat dalam korupsi tersebut.

Juan Carlos, mantan Raja Spanyol yang juga ayah Raja Felipe VI, tengah menghadapi penyelidikan dalam dan luar negeri terkait kasus korupsi.

Namun hari Senin kemarin ia umumkan ia akan 'pergi' ke pengasingan.

Baca Juga: Pernah Benar Prediksi Kebangkitan Hitler, KiniNostradamus Ramal Apa yang Terjadi di Tahun 2020,AdaPecahnya Perang Dunia 3 hingga Bagaimana Akhir Dunia

Ia tinggalkan sepucuk surat untuk Raja Felipe VI, sebutkan ia akan meninggalkan negara yang telah ia pimpin selama 38 tahun.

Raja Felipe VI menerima keputusannya dan berterima kasih kepadanya, seperti dilaporkan istana kerajaan dalam sebuah pernyataan.

"Dipandu oleh keyakinan untuk melayani rakyat Spanyol, lembaga-lembaganya, dan Anda sebagai raja, saya memberi tahu Anda tentang keputusan saya saat ini untuk pergi ke pengasingan di luar Spanyol," tulis Juan Carlos seperti dilansir AFP, Selasa (4/8).

Juan Carlos mengatakan, keputusan itu ia ambil dengan kesedihan yang mendalam.

Baca Juga: Fabius Maximus Hanya 6 Bulan Jadi Diktator Romawi tapi Sukses Bentuk 2 Legiun Baru,Kalah Oleh Pasukan Gajah Hannibal dengan Obor di Tanduk-tanduknya!

Namun ia menambahkan bahwa meskipun sedih, keputusan itu dia ambil dalam ketenangan pikiran.

Sayangnya, Juan Carlos tidak mengungkap kemana ia akan mengasingkan diri.

Penyelidikan tengah berlangsung di Swiss dan Spanyol terhadap Juan Carlos.

Di mana penyelidikan itu secara rutin dipublikasikan media setempat.

Baca Juga: Dikira Daging Kurban, Mayat Bayi Ditemukan Hancur dalam Kresek Tergeletak di Jalan: 'Sudah Tidak Berbahu Air Ketuban'

Juan Carlos terjerat pengelolaan dana yang dibayarkan Arab Saudi kepadanya saat ini menjabat sebagai Raja Spanyol.

Mahkamah Agung Spanyol pada Juni lalu mengumumkan penyelidikan untuk meminta tanggungjawab secara hukum terhadap mantan raja tersebut.

Namun karena kekebalan hukum yang dimilikinya, maka penyelidikan hanya dilakukan untuk perbuatannya setelah ia turun tahta.

Penyelidikan fokus terhadap dana US$ 100 juta atau setara 85 juta euro yang diduga telah dibayarkan secara diam-diam ke rekening bank Swiss pada 2008.

Baca Juga: Setelah Merengek ke Orangtuanya, Pria Ini Digendong Istrinya Keliling Kampung, Sang Istri Dipukul atau Dilempar Ban Jika Berhenti karena Kelelahan

Dana itu setara dengan Rp 1.469.950.000.000 atau 1 Quadrillion Rupiah.

Penyelidikan terhadap Juan Carlos dibuka di Spanyol pada September 2018 setelah publikasi catatan yang dikaitkan dengan pengusaha Jerman Corinna Larsen, yang diduga mantan nyonya Juan Carlos.

Dia mengklaim telah menerima komisi ketika konsorsium perusahaan Spanyol dianugerahi kontrak kereta api berkecepatan tinggi untuk menghubungkan kota-kota suci Muslim di Mekah dan Madinah di Arab Saudi.

Larsen mengatakan kepada penyelidik Swiss bahwa dia telah mentransfer hampir 65 juta euro kepada Juan Carlos di Bahama, Transfer dana itu diberikan karena rasa terima kasih dan karena cinta, menurut harian El Pais.

Baca Juga: Komandan KKB Eginaus Kogoya Klaim Beli Senjata dari TNI, Ini Sosok Pelakunya yang Berhasil Diringkus, Siap-siap Hukuman Mati!

Media Swiss melaporkan Maret lalu bahwa Juan Carlos dibayar US$ 100 juta ke rekening bank Swiss milik Yayasan Panama oleh mendiang Raja Saudi Abdullah pada 2008.

Pada bulan yang sama, The Daily Telegraph di Inggris melaporkan bahwa Felipe VI juga merupakan penerima manfaat dari yayasan tersebut.

Karena sebagai putra mahkota ia waktu itu mendapat tunjangan tahunan dari ayahnya hampir 200.000 euro.

Outlet online El Espanol melaporkan bahwa pengacara Swiss Dante Canonica mengatakan kepada kantor kejaksaan umum Jenewa bahwa ia telah diperintahkan membuat struktur untuk menyembunyikan dana yang dibayarkan kepada Juan Carlos.

Baca Juga: Bahayanya Covid-19: Satu Orang Meninggal Setiap 7 Menit, Inilah Pentingnya Terapkan Prtokol Kesehatan dengan Baik dan Benar

Dia tidak melarikan diri

Pengacara mantan raja, Javier Sanchez-Junco, mengeluarkan pernyataan Senin mengatakan bahwa kliennya tidak berusaha melarikan diri dari keadilan dengan pergi ke pengasingan dan akan tetap tersedia untuk jaksa penuntut.

Juan Carlos naik tahta pada tahun 1975 setelah kematian diktator fasis Francisco Franco dan memerintah selama 38 tahun sebelum menyerahkan kekuasaan kepada putranya Felipe VI pada Juni 2014.

Dia adalah tokoh yang populer selama beberapa dekade, memainkan peran penting dalam transisi demokrasi dari kediktatoran Franco yang memerintah Spanyol 1939-1975 (36 tahun).

Baca Juga: Bandel dan Terus-terusan Melanggar Peraturan, Korea Utara Dituduh Kembangkan Nuklir Mini untuk Rudalnya: 'Hanya Pintu Terowongannya yang Diketahui Hancur'

Situs web Royal House, yang menerbitkan surat itu, mencatat bahwa Felipe ingin menekankan pentingnya sejarah pemerintahan ayahnya dalam pelayanan Spanyol dan demokrasi.(*)

Artikel ini telah tayang di kontan.co.id dengan judul "Mantan Raja Spanyol Juan Carlos menuju ke pengasingan di tengah skandal korupsi"

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait