Advertorial

Butuh 3.000 Tentara untuk Mengoperasikannya, Inilah Schwerer Gustav, Senjata Terbesar dan Paling Mematikan Sejagat Raya Milik Nazi

Mentari DP

Editor

Intisari-Online.com - Masih ingatkah Anda apa itu Nazi?

Nari merupakan sebuah partai politik yang pernah ada di Jerman.

Namun selama ini ternyata Naziberusaha menciptakan senjata yang unggul dan menghancurkan.

Mereka ingin membuat senjata yang tidak bisa ditandingi oleh Sekutu.

Baca Juga: (Foto) Mengintip Perjuangan Para Siswa untuk Belajar Online, Terpaksa Panjat Pohon untuk Cari Signal hingga Jalan Kaki Sejauh 2 Km

Salah satunya adalah senjata terbesar dan paling mematikan di dunia: Schwerer Gustav.

Ia dibuat sebelum pendudukan Prancis untuk merobohkan Garis Maginot, batas antara Jerman dan Prancis.

Dilansir dariThe Vintage News, pada 1936, ketika Hitler mengunjungi pabrik di Essen, dia meminta pembuatan senjata besar yang harus selesai pada 1940.

Setelah persetujuan rancangan, pabrikan Krupp mulai berproduksi pada pertengahan tahun 1937.

Baca Juga: Sempat Dijuluki 'Wuhan Kedua', Risma Klaim Kota Surabaya Kini Sudah Masuk Zona Hijau, 'Penularan Covid-19 Menurun dan Angka Sembuh Naik'

Namun, karena ukurannya yang begitu besar, jelas Schwerer Gustav bahkan tak dapat diselesaikan hingga 1941.

Tugas diberikan kepada insinyur Erich Müller, Nazi membutuhkan senjata dengan kaliber 31,5 inci atau sekitar 796 cm yang mampu mengirimkan proyektil seberat 7 ton dan ditembakkan dari laras panjang 33 meter.

Berat Schwerer Gustav sendiri akan lebih dari 1.000 ton dan harus dapat bergerak.

Schwerer Gustav diuji di Hillersleben pada tahun 1939.

Pada pengujian itu, dengan peluru seberat 7 ton terbukti mampu menembus dinding beton 7 meter dan pelat baja 12 meter.

Tes selesai pada pertengahan 1940, dan Adolf Hitler diundang pada presentasi terakhir.

Kemudian pada awal 1941, produksi senjata itu diterima sudah secara resmi.

Jadi begitulah, senjata terbesar yang pernah ada di dunia.

Schwerer Gustav memiliki panjang 32 meter, lebar 7 meter, dan tinggi 11,5 meter dengan berat 1.350 ton dan membutuhkan 250 tentara untuk mengoperasikannya.

Baca Juga: Selalu Pakai APD Lengkap, Dokter Ini Ungkap Dirinya Positif Covid-19 hingga Mengaku Tak Bisa Mencium Apapun, 'Belum Tahu Bagaimana Bisa Tertular'

Sebanyak 2.500 tentara lainnya diperlukan untuk memasang trek bagi jalannya Schwerer Gustav dan dua batalyon Flak untuk melindunginya dari serangan udara.

Granatnya dipasang pada kerangka yang dirancang khusus dan digerakkan pada dua set rel kereta api paralel.

Krupp juga berencana untuk melengkapi Schwerer Gustav dengan rudal jarak jauh yang mampu menempuh jarak 144 kilometer.

Namun tentu saja, penambahan rudal itu harus diikuti modifikasi pemanjangan laras hingga 83 meter dan proyek itu tidak pernah selesai.

Schwerer Gustav hanya digunakan beberapa kali, yakni selama pengepungan Sevastopol, Rusia.

Itu pun memakan waktu sebulan penuh untuk memasang senapan hingga beroperasi dengan menembakkan sekitar 300 granat.

Penggunaan kedua adalah selama pemberontakan Warsawa dan menghabiskan sekitar 30 granat.

Pada 14 April 1945, Schwerer Gustav dihancurkan agar tidak ditangkap.Seminggu kemudian, sisa-sisa senjata yang hancur ditemukan di hutan dekat Auerbach.

Kemudian pada musim panas tahun yang sama, Gustav dipindahkan ke Merseburg, di mana para spesialis Soviet mengambil senjata Jerman untuk studi lebih lanjut.

Sejak saat itu, semua jejak senjata terbesar yang pernah dibuat hilang.

Baca Juga: Semakin Kisruh di Laut China Selatan, Negara-negara Ini Ternyata Punya Nyali Besar dan Siap Angkat Senjata Lawan China

Artikel Terkait