Advertorial
Intisari-Online.com- Penutupan sekolah menjadi salah satu cara pencegahan penyebaran virus corona (Covid-19).
Hampir seluruh negara melakukannya demi keselamatan seluruh siswa dan guru.
Tapi setelah beberapa bulan, ada beberapa negara yang membuka kembali sekolah.
Hasilnya buruk.
Terjadi peningkatan kasus virus corona di area sekolah setelah sekolah dibuka kembali.
Kejadian ini terjadi di Hong Kong, Inggris, dan Korea Selatan.
Akibatnya, sekolah kembali ditutup.
Di Indonesia sendiri, sempat ada pemberitahuan bahwa sekolah akan dibuka kembali pada Juli 2020.
Namun itu hanya berlaku di zona hijau atau daerah yang minum kasus Covid-19.
Hanya saja, semenjak kasus Covid-19 di Indonesia tembus 100.000 kasus, pemerintah tidak memperbolehkannya.
Akibatnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menggunakan cara lain.
Di mana dia memastikan penggunaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) bisa dialihkan untuk pembiayaan kuota internet untuk guru dan peserta didik.
Nadiem mengatakan, penggunaan dana BOS untuk membeli kebutuhan kuota internet tersebut merupakan kebijakan yang diambil untuk merespons situasi pandemi Covid-19 saat ini.
Nadiem meminta agar dana BOS itu bisa digunakan dengan sebaik mungkin.
"100 persen dana BOS diberikan fleksibilitas untuk membeli pulsa atau kuota internet untuk anak dan orangtuanya."
"Bisa itu, sudah kita bebaskan."
"Di masa darurat Covid ini boleh digunakan untuk pembelian pulsa guru, sekolah, dan orangtua untuk anak," ucap Nadiem, di Bogor, Kamis (30/7/2020).
Ia melihat, banyak keluhan dari para guru dan orangtua murid yang merasa sulit menyediakan kebutuhan kuota internet dalam proses kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama pandemi ini.
Ia menjelaskan, penggunaan dana BOS untuk kuota internet harus dikonsultasikan bersama guru dan kepala sekolah.
Nadiem menuturkan, kepala sekolah memiliki hak untuk mengalihkan penggunaan dana BOS demi kepentingan mendukung pembelajaran termasuk pembelian kuota internet.
"Ini kebebasan dengan kriteria (dana BOS) Kemendikbud. Ini diskresi untuk kepala sekolah," sebutnya.
Sebelumnya, dalam kunjungan ke sejumlah sekolah di Kota Bogor, Nadiem banyak mendengar curhat dari para tenaga pengajar mengenai kendala dalam belajar daring.
Hal yang paling krusial dialami oleh guru dan peserta didik di Kota Bogor dalam menjalankan sistem PJJ adalah ketersediaan kuota internet dan jaringan.
(Ramdhan Triyadi Bempah)
(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Menteri Nadiem Persilakan Dana BOS Dipakai Beli Kuota Internet untuk Belajar Daring")