AS memang sedang menangkapi orang-orang yang bekerja untuk Tiongkok di AS.
Pada Jumat lalu, seorang ilmuwan yang memiliki hubungan militer dengan China menyerahkan diri kepada pihak berwenang AS.
Penangkapan itu menyusul penutupan konsulat China di Houston, yang dikaitkan Washington dengan operasi spionase dan pencurian hak kekayaan intelektual.
Langkah itu memicu reaksi besar dari Beijing, yang telah memerintahkan penutupan konsulat AS di Chengdu, yang juga dituduh sebagai pusat operasi mata-mata.
Konsultasi palsu
Menurut jaksa penuntut, Yeo direkrut oleh intelijen China selama perjalanan ke Beijing sekitar tahun 2015, ketika ia belajar untuk mendapatkan gelar doktor dari Universitas Nasional Singapura.
Dia ditawari uang sebagai ganti laporan politik dan informasi, dan kemudian diminta untuk menandatangani kontrak dengan militer China, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).
Setelah dia tidak menandatangani kontrak, Yeo terus bekerja dengan agen intelijen China, yang semakin meminta dia fokus pada mendapatkan "informasi non-publik" dari AS, seperti kecerdasan buatan dan perang dagang AS-China yang sedang berlangsung.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR