Advertorial
Intisari-Online.com - Di Indonesia, sudah banyak orang yangmenggunakan face shield di tengah pandemivirus corona (Covid-19).
Memangsalah satu kelebihan face shield adalah dapat melindungi mata dari paparan droplet virus corona.
Lalu face shield juga cenderung praktis digunakan dan minim celah kesalahan cara penggunaan.
Selain itu,orang tak perlu repot membawa beberapa face shield saat berada di luar rumah.
Cukup satu dan setelah dipakai, kita dapat membersihkannya.
Face shield juga dianggap lebih ramah pengidap bisu tuli yang mengandalkan pembacaan mulut untuk berkomunikasi karena dibuat dari bahan transparan.
Hanya saja ada satu kesalahan yang dilakukan banyak orang terkait pemakaian face shield.
Di mana mereka memakai face shield tanpa masker.
Sebab,virus masih memiliki celah untuk masuk di bagian samping dan bawah dari face shield.
Padahal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah mengumumkan bahwa kini virus corona sudah menyebar lewat udara(airborne desease)bukan lewat droplet lagi.
Oleh karenanya, selama berjam-jam virus corona masih ada di udara saat seorang penderita covid-19 bersin, batuk, dan berbicara.
Dengan kondisi itu, penggunaan face shieldsangat rentan penularan.
Tak hanya itu,riset terkait efektivitas penggunaan face shield untuk melindungi diri dari paparan virus corona sesuai bukti juga belum tersedia.
Untuk itu, penggunaan face shieldakan memberikan perlindungan palsu kepada para pemakainya.
Sehingga, penggunaan face shield tanpa masker adalah hal yang sangat riskan.
Hanya gunakan masker saat keluar rumah atau gunakankeduanya
Dokter spesialis pencegahan infeksi dari St. Joseph Hospital dan Mission Hospital California AS,mengatakanmasyarakat wajib memakai masker saat berada di luar rumah.
"Pilih masker untuk mengurangi risiko penyebaran virus corona, terutama bagi orang tanpa gejala," kata dia.
Menurut Baliley, face shield lebih diperuntukkan sebagai APD bagi petugas kesehatan.
Pasalnya, masyarakat umumnya tidak terpapar kontak dengan pasien berisiko tinggi dari jarak dekat.
Masyarakat yang masih bisa memungkinkan jaga jarak aman minimal dua meter saat di luar rumah, cukup menggunakan masker.
Dokter spesialis penyakit menular dari NYU Winthrop Hospital AS, Bruce Polsky, MD, juga menyampaikan, face shielddigunakan petugas medis sebagai perlindungan ekstra selainmasker.
"Jadi face shieldbukan penggantimasker, tapi perlindungan ekstra dari kontaminasi penyakit," jelas Polsky.
Menurut Polsky, face shieldsangat penting bagi petugas kesehatan untuk menekan risiko penyebaran penyakit saat harus menangani pasien penyakit menular dari jarak dekat.
Kendati demikian, masyarakat dipersilakan mengenakan face shieldsebagai perlindungan ekstra saat beraktivitas di luar rumah.
Asalkan, tetap sadar untuk memprioritaskan APD ini bagi petugas kesehatan yang lebih membutuhkan.
(Saeful Imam)
(Artikel ini sudah tayang di hits.grid.id dengan judul "Pelajaran Buat Semua! Gara-gara Gunakan Face Shield Tanpa Masker, Banyak Penderita Covid-19 Baru Bermunculan : Faceshield Bukan Pengganti Masker")