Advertorial
Intisari-Online.com - Selain terkenal karena kekuatan militernya, ternyata Israel juga memiliki tingkat kesehatan yang baik.
Bahkan beberapa waktu lalu,Israel dinobatkan sebagai negara paling amandaripandemi virus corona (Covid-19).
Hal ini menurut survei yang dilakukan Deep Knowledge Ventures.
Perusahaan konsorsium yang berbasis di Hong Kong itu merilis daftar 40 negara teraman corona.
Dan Israelmemuncaki daftar dengan total skor 632.32 dari 76 kriteria penilaian yang diterapkan.
Nah, tak hanya dikenal sebagai negara teraman dari pandemi Covid-19, Israel juga mengembangkanalat uji virus corona.
Dilansir dariChannel News Asia pada Sabtu (25/7/2020), saat ini, saah satu perusahaan Israel, NanoScent, sedang mengembangkan alat uji virus corona model baru.
Di mana alat ini diyakini mampu mengeluarkan hasil hanya dalam waktu 30 detik saja.
Dalam pengembangan ini, NanoScent berada di bawah pengawasan langsung dari Direktorat Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan Israel.
Alat baru yang disebut sebagai Breathalyser ini mencoba memetakan aroma dan pola aroma dari masing-masing orang.
Setelah menganalisa napas dari sekitar 1.000 pasien Covid-10 di Israel, NanoScent akhirnya mampu mengidentifikasi aroma yang berkaitan dengan virus.
"Kami mengambil suatu pola, mencatat pola itu."
"Dan kemudian kami dapat mendeteksi apakah seseorang terjangkit, atau diduga terjangkit Covid-19," ungkap CEO NanoScent, Oren Gavriely padaAFP.
Sejauh ini uji coba yang sudah dilakukan berhasil menujukkan tingkat akurasi sampai 85%.
Jika angka positif ini terus berlanjut, maka alat ini bisa langsung masuk ke tahap persetujuan dari regulator sebelum akhirnya diterjunkan ke masyarakat.
Selain bisa menunjukkan hasil dengan sangat cepat, alat ini juga diklaim memiliki biaya produksi yang relatif murah.
KepadaAFP, Gavriely mengatakan bahwa alat ini kemungkinan memiliki harga kurang dari 10 US Dollar untuk satu kali tes.
Dengan harga yang murah itu, pemerintah bisa menghemat dana cukup besar dalam upaya melakukan tes virus corona secara luas pada penduduk.
Kepala Direktorat Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan Israel, Daniel Gold, meyakini bahwa alat baru ini bisa menjadi"game-changer"dalam upaya melawan wabah corona.
Bukan hanya bagi Israel, tapi juga bagi semua negara.
Menghadapi wabah ini, Israel bisa dibilang sudah melakukan langkah yang cukup cepat dan berhasil mengurangi angka penularan sejak awal Mei.
Sayangnya sejak aktivitas sosial dibuka kembali, angka penularan mulai melonjak dengan cukup cepat.
Negara dengan jumlah penduduk sekitar 9 juta jiwa ini mencatat lebih dari 1.000 kasus baru per hari dalam beberapa minggu terakhir.
Hal ini juga menimbulkan gelombang kemarahan publik yang menganggap pemerintah telah salah dalam mengambil langkah.
CEO NanoScent berharap alat tes cepat dan murah buatan mereka bisa membantu Israel mencapai keseimbangan antara upaya pemulihan ekonomi dan kesehatan masyarakat.
Alat tes Covid-19 baruini juga diharapkan bisa meningkatkan kembali kepercayaan rakyat Israel pada pemerintahnya dan memberikan rasa aman dalam berkativitas.
(Prihastomo Wahyu Widod0)
(Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul "Alat tes corona buatan Israel tunjukkan hasil dalam 30 detik!")