Advertorial

Vaksin Corona Jelas Jadi Penyetir Harga Saham Sampai Akhir Tahun, Namun IMF Sebutkan Ada Harapan Pertumbuhan Ekonomi yang Cepat di Indonesia, Mengapa?

May N

Editor

Vaksin Corona Jelas Jadi Penyetir Harga Saham Sampai Akhir Tahun, Namun IMF Sebutkan Ada Harapan Pertumbuhan Ekonomi yang Cepat di Indonesia, Mengapa?

Intisari-online.com -Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih akan dipengaruhi oleh perkembangan penemuan vaksin corona (Covid-19).

Presiden Direktur CSA Institute Aria Santoso mengatakan, dalam waktu dekat kabar yang dinantikan pasar adalah kepastian berhasilnya temuan vaksin Covid-19 serta distribusinya secara meluas.

Secara piskologis, hal ini akan menunjang pemulihan bisnis di berbagai sektor.

Selain vaksin, sentimen global akan pulihnya pasar keuangan secara umum tentunya juga akan menjadi faktor pendorong yang akan membantu penguatan pasar.

Baca Juga: Inilah 5 Tanda Akun WhatsApp Sedang Disadap Orang Lain, Waspada Ya!

Dari sisi domestik, IHSG masih akan didorong oleh stimulus pemerintah akan likuiditas di sektor perbankan.

“Sementara ini, sentimen domestik masih lebih berpengaruh karena prospek pertumbuhan dan pemulihan ekonomi Indonesia yang diproyeksikan lebih baik daripada Amerika Serikat dan Eropa,” ujar Aria, Rabu (22/7).

Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) memproyeksi Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia bakal mengalami kontraksi atau tumbuh negatif 0,3% pada tahun ini.

Angka ini jauh lebih baik bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Negara-negara Eropa yang bisa negatif hingga belasan persen.

Baca Juga: Covid Hari Ini 22 Juli 2020: AS Kembali Catat Lebih dari Seribu Kematian Corona Dalam Sehari, dan WHO Sebut Dua Kandidat Vaksin Covid-19 Paling Efektif

IMF memperkirakan, ekonomi Inggris akan terkontraksi -10,2%, ekonomi Jerman terkontraksi -7,8%, ekonomi Prancis terkontraksi -12,5%, sementara ekonomi Italia dan Spanyol diperkirakan terkontraksi -12,8% tahun ini.

Sedangkan perekonomian AS diperkirakan terkontraksi -8%.

Sebastian Tobing, Kepala Riset Trimegah Sekuritas menilai, kinerja emiten di kuartal ketiga 2020 khususnya emiten perbankan akan menentukan arah pergerakan IHSG.

Sebastian menilai, seharusnya saat ini nilai kredit macet atau non-performing loan emiten perbankan sudah terekspos semua.

Baca Juga: Dalih Kuatkan Pertahanan Udara Indo-Pasifik, AS Pamerkan Pembom Nuklir B-1B ke Guam, Jepang Sambut Tambahan Kekuatan Militer itu Dengan Suka Cita

“Dan kalau NPL tidak naik banyak dari level Juni, investor asing pasti masuk,” ujar Sebastian saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (22/7).

Tentunya, berita yang berkaitan dengan Covid-19 juga akan mempengaruhi gerak IHSG, seperti jumlah pasien baru yang terinfeksi, adanya potensi lockdown susulan, hingga kabar penemuan vaksin.

Namun, baik Aria maupun Sebastian sepakat IHSG tidak akan kembali menembus level 6.000 hingga akhir tahun.

Proyeksi Sebastian, IHSG akan mencapai level 5.800 hingga akhir tahun.

Baca Juga: Bimbingan Skripsi Justru Dijadikan Kesempatan Dosen Cabul Paksa Mahasiswi untuk Indehoi Bersama, Predator ini Diskors 5 Tahun Tidak Boleh Mengajar

Sementara dengan proyeksi optimistis, Aria memperkirakan IHSG mampu bertengger di level 5.430 dan dengan proyeksi pesimis, IHSG hanya mampu mencapai level 5.100 hingga akhir tahun.

Namun, proyeksi ini akan ditinjau kembali setelah rilis kinerja emiten untuk kuartal ketiga 2020.

(Akhmad Suryahadi)

Artikel ini telah tayang di kontan.co.id dengan judul "Selain vaksin corona, sentimen ini yang akan menyetir IHSG hingga akhir tahun"

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait