Advertorial

Lakukan Lockdown Selama Berbulan-bulan, Ekonomi Singapura Anjlok ke Level Terparah Sepanjang Sejarah, Walau Gitu Mereka Sukses Tekan Kasus Covid-19

Mentari DP

Editor

Intisari-Online.com - Berdasarkan data dari Worldometers.info pada Rabu (15/7/2020), Singapura menjadi salah satu negara yang terkena dampak virus corona (Covid-19).

Saat ini, Singapura menempati urutan ketiga sebagai negara dengan kasus virus corona terbanyak di Asia Tenggara.

Tepat di bawah Indonesia dan Filipina.

Di mana ada 46.630 kasus positif, 27 kasus kematian, dan 42.737 orang dinyatakan sembuh.

Baca Juga: Tak Henti-hentinya Serang Negaranya, PM Jepang Sebut Sikap China Lebih Berbahaya daripada Ancaman Nuklir Korea Utara

Walau begitu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut Singapura menjadi salah satu negara yang baik dalam menahan angka penyebaran.

Apalagi faktanya Singapura menjadi salah satu negara dengan kasus kematian terkecil di dunia.

Hanya saja, itu tetap membuat negara tetangga Indonesia ini terpuruk. Terlebih di sektor ekonomi.

Dilansir dari kontan.co.id pada Rabu (15/7/2020), ekonomi Singapura makin terperosok ke dalam resesi pada kuartal ini sejak perpanjangan status lockdown wilayah.

Baca Juga: Menguak Bagaimana Bisnis Prostitusi Online Berjalan, Modus Kekinian, Bicarakan Soal Gaya-gaya Bercinta, hingga Hanya Mau Layani Klien yang Tampan

Memberi pukulan yang sangat berat pada banyak sektor bisnis.

MelansirBBC, pertumbuhan ekonomi di negara mungil tersebut menyusut 41,2% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Ini adalah kontraksi terbesar dalam sejarah Singapura.

Besarnya angka kontraksi tersebut benar-benar menunjukkan betapa besarnya dampak pandemi Covid-19 di negara ini.

Data resmi juga menunjukkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal kedua Singapura menyusut sampai 12,6% dibanding tahun lalu.

Singapura jadi salah satu negara pertama di dunia yang merilis data pertumbuhan ekonomi di masa pandemi.

Penurunan angka tersebut cukup menggambarkan betapa besarnya dampak wabah virus corona bagi dunia.

Kemerosotan Singapura yang cukup dalam ini juga menandakan bahwa pandemi sudah berdampak kepada perekonomian banyak negara di kawasan Asia lainnya.

Kini banyak produsen manufaktur yang kesulitan melakukan ekspor, aktivitas industri konstruksi terhenti, dan sektor ritek juga mengalami kemerosotan penjualan.

Baca Juga: Artis HH Terlibat Prostitusi Online, Mengaku Dapat DP Rp20 Juta, 'Semakin Terkenal Artisnya, Semakin Mahal Harga Artis Tersebut '

Kekuatan ekonomi Asia lainnya, yakni Jepang, juga tercatat mengalami kemerosotan hingga 20% pada kuartal kedua ini.

Sementara China perlahan mulai kembali ke jalur yang aman.

Anjloknya perekonomian Singapura juga berpengaruh pada tingkat kepercayaan rakyat pada kinerja partai penguasa yang dinilai dalam performa terburuknya sejak merdeka 55 tahun silam.

Untuk mengatasi masalah ekonomi ini pemerintah Singapura sudah menjanjikan alokasi dana sebesar $67 miliar, atau hampir 20% dari PDB nasional, untuk memberikan stimulus pada bisnis dan rumah tangga yang kesulitan.

Singapura juga sudah mulai berani melonggarkan program lockdown sejak 1 Juni lalu.

Fase berikutnya dimulai pada 19 Juni.

Kini sebagian besar toko dan restoran sudah mulai dibuka tapi tetap dengan protokol kesehatan yang ketat.

(Prihastomo Wahyu Widodo)

(Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul "Ekonomi Singapura rontok terparah sepanjang sejarah, akibat virus corona")

Baca Juga: Jadi Garda Terdepan Lawan Covid-19, Lebih dari 3.000 Tenaga Medis Meninggal, Ini Negara Terbanyak, Indonesia Masuk?

Artikel Terkait