Advertorial

Jurang Krisis Menanti, Imbas Pandemi Covid-19, Indonesia Terancam Resesi, PHK Massal, dan Kemiskinan Massal, Ungkap Seorang Ekonom

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, perekonomian Indonesia sudah menunjukkan pelemahan, akibat Covid-19.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, perekonomian Indonesia sudah menunjukkan pelemahan, akibat Covid-19.

Intisari-online.com -Jurang Krisis Menanti, Imbas Pandemi Covid-19, Indonesia Terancam Resesi, PHK Massal, dan Kemiskinan Massal, Ungkap Seorang Ekonom

Dampak pandemi Covid-19 tampaknya begitu luar biasa dan berikan pukulan telak pada perekonomian global.

Sebagian besar negara maju dan berkembang berpotensi mengalami resesi pada sektor perekonomiannya.

Pun demikian halnya dengan Indonesia.

Baca Juga: Tidak Hanya di Ibu Pertiwi, Bahasa Indonesia Rupanya Juga Dipakai di Empat Negara Ini Loh, Mana Saja?

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, perekonomian Indonesia sudah menunjukkan pelemahan.

Ini tercermin dari pertumbuhan ekonomi kuartal I-2020 sebesar 2,97%, melambah dari periode sama di tahun lalu yang tercatat 5,05%.

"Ini mengindikasikan bahwa produktivitas perekonomian baik dari sisi permintaan dan produksi mengalami penurunan," ungkapnya kepada Kompas.com, Senin (20/7/2020).

Penurunan aktivitas ekonomi nasional berdampak langsung pada pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan oleh sebagian besar sektor usaha.

Baca Juga: Ingin Selamatkan Sistem Ekonomi dan Kesehatan Indonesia yang Hampir Lumpuh, Jokowi Tunjuk Erick Thohir jadi Ketua Pelaksana Tim Ekonomi, Kok Bisa Dia?

Termasuk pada sektor ekonomi non-formal akibat kebijakan PSBB di berbagai daerah di Indonesia.

PHK di sektor formal yang dilakukan oleh perusahaan, bersamaan dengan pekerja non-formal yang menurun tajam produktivitasnya.

Pada akhirnya mendorong penurunan pendapatan masyarakat yang kemudian berdampak pada penurunan pengeluaran konsumsi rumah tangga.

"Sebagian besar pekerja non-formal juga terdampak dengan penurunan pengeluaran konsumsi," katanya.

"Bahkan turun kelas dari sebelumnya masyarakat berpenghasilan menengah menjadi penduduk rentan miskin, bahkan turun kelas menjadi masyarakat pra sejahtera," jelasnya.

Oleh sebab itu, perlambatan ekonomi domestik yang cukup signifikan, membuat Indonesia berpotensi mengalami resesi yakni ketika pertumbuhan ekonomi selama dua kuartal berturut-turut negatif.

Baca Juga: WHO Sebutkan Belum Ada Vaksin Resmi untuk Covid-19, Indonesia Malah Sudah Borong Vaksin Asal China ini Lewat Bio Farma, Apakah Efektif?

Pemerintah sendiri memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020 akan kontraksi dikisaran minus 3,5% hingga minus 5,1%, dengan titik tengah di minus 4,3%.

Pada kuartal III-2020 diharapkan ekonomi Indonesia kian membaik, meski tetap berpotensi tumbuh negatif, yakni dikisaran minus 1 persen hingga positif 1,2%.

"(Resesi) diperkirakan akan berdampak secara riil pada masyarakat dalam hal penurunan pengeluaran konsumsi masyarakat, sehingga mendorong potensi penambahan penduduk rentan miskin dan miskin," ungkapnya.

Senada, rirektur Riset Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah mengatakan, perekonomian dalam negeri tengah mengalami kontraksi dan ini sudah terlihat sejak kuartal II-2020 dan diperkirakan berlanjut ke kuartal III-2020.

Imbasnya, kini banyak terjadi PHK sehingga meningkatkan jumlah pengangguran dan kemiskinan. Piter bilang, konsekuensi ini tidak bisa dicegah selama wabah masih berlangsung.

Baca Juga: Utang Indonesia Membengkak Dan Terus Dijadikan Perbincangan Netizen, Sri Mulyani Semprot Netizen Ungkap Fakta Dunia Tentang Utang Negara Islam

"Yang bisa dilakukan adalah mengurangi dampak sosialnya dengan menyalurkan bantuan sosial," kata dia.

Menurutnya, pemerintah hanya bisa menahan agar kontraksi ekonomi tidak semakin dalam, hal itu dilakukan dengan memberikan stimulus bagi dunia usaha dan bansos bagi masyarakat melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

"Juga melalui pelonggaran PSBB (agar ekonomi kembali bergerak)," kata dia.

Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul Indonesia Terancam Resesi Phk dan Kemiskinan Bakal Meningkat

Artikel Terkait