Di kalangan keluarga yang lebih konservatif, tak jarang mereka menunjukkan keperawanan si gadis dengan selembar kain berlumuran darah kepada keluarga pihak laki-laki, dan terkadang ada upacara khusus diadakan untuk "memastikan" bahwa si gadis masih perawan.
Ada berbagai cara agar selaput dara terlihat seperti yang diinginkan - yaitu dengan 'menjahit kembali' selaput dara lewat tindakan operasi, dan ada selaput dara buatan China - yang bentuknya seperti selaput dara yang utuh dan mengeluarkan cairan merah yang terlihat seperti darah saat mengalami tekanan.
Tetapi salah satu perempuan, seperti Rozana, masih menghadapi tekanan berbeda, bahkan terpaku atas nama 'kehormatan'.
Setelah mengunjungi seorang ginekolog pada hari berikutnya, Somayya diberi tahu bahwa ia memiliki selaput dara yang tebal, dan hanya akan robek jika ia melahirkan secara alami.
Suaminya tersenyum dan bisa bernapas lega, tetapi semua sudah terlambat. Somayya memutuskan untuk bercerai.
Menjelaskan mengapa ia mengajukan perceraian, Somayya mengatakan: "Suami saya menjadi asing sekarang. Saya khawatir ia akan mengatakan kepada semua orang tentang keperawanan saya.
Saya tidak bisa menduga apa yang akan ia lakukan selanjutnya. Saya tidak mempercayai lagi seseorang yang memutus hubungan yang sudah dibina bertahun-tahun dalam hitungan detik.
Setelah terdiam sejenak, Somayya menambahkan: "Sebenarnya, saya tidak tahu bagaimana menggambarkan keadaan saya dan bagaimana perasaan saya kepadanya setelah malam itu, tetapi saya tidak tahan untuk hidup bersamanya, setelah ia mengecilkan keberadaan saya hanya karena soal selaput dara. Pada akhirnya, saya adalah manusia, bukan selaput dara ".
Baca Juga: Manfaat Ketumbar untuk Turunkan Berat Badan, Campurkan dengan Ini!
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR