Advertorial
Intisari-Online.com - Ketika pandemi virus corona (Covid-19) menyebar ke seluruh dunia, hampir semua negara menutup berbagai tempat. Termasuk sekolah.
Para murid diminta untuk belajar di rumah demi keamanan bersama.
Namun setelah tiga bulan berlalu, beberapa negara berencana membuka kembali sekolah.
Inggris dan Korea Selatan adalah dua negara yang sudah melakukannya.
Hasilnya buruk. Terjadi lonjakan kasus covid-19 di sejumlah sekolah. Alhasil sekolah kembali ditutup.
Nah, Amerika Serikat disebut ingin membuka kembali sekolah.
Semua itu atas perintah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Presiden Trump berencana untuk menekan gubernur dan pendidik di negara bagian untuk membuka kembali sekolah-sekolah di musim gugur yang diperkirakan dimulai bulan September.
"Kami akan menekan gubernur dan sekolah untuk membuka kembali," ujar Trump di Gedung Putih sepeti dilansirCNBC.compada Selasa (7/7/2020).
"Buka sekolahmu di musim gugur," kata Trump.
Padahal saat ini, AS menempati urutan pertama sebagai negara dengan kasus positif Covid-19 dan kasus kematian terbanyak di dunia.
Ada lebih dari 3 juta kasus positif Covid-19 dan ada 133.936 kasus kematian.
Melihat hal ini, para serikat guru menentang Presiden Trump.
Presiden Asosiasi Pendidikan Nasional (NEA) Lily Eskelsen Garcia mengatakan, mereka tidak bisa membuka kembali sekolahtanpa menjamin keselamatan siswa dan staf.
"Membuka kembali sekolah sama sekali tidak aman," ucapLily Eskelsen Garciakepada thehill.com pada Kamis (9/7/2020).
"Lagipula tidak ada orangtua dan guru yang mau membiarkan anak-anak mereka kembali sekolah."
Lebih lanjut,Lily berkata bahwa mereka akan melihat situasi kasus Covid-19 terlebih dahulu.
"Kami akan melihat apa yang terjadi nanti untuk mengizinkan para siswa kembali ke sekolah," terangnya.
Pernyataan Lily berdasar.
Selain karena kasus Covid-19 di AS sangat banyak, masih adalonjakankasus virus corona yangmenyebar di negara bagian lain.
Walaupun ada protokol kesehatan, Lily tidak bisa menjamin.
"Saya juga mengajar."
"Di kelas saya, saya memiliki 39 siswa yang merupakan siswa kelas enam."
"Ada banyak orang di dalam ruangan. Tidak ada jarak sosial."
Bahkan Lily terang-terangan menantang Presiden Trump.
"Jika dia berani, silahkan datang ke sekolah."
"Saya menantang Presiden Donald Trump untuk duduk bersama dengan 39 murid saya dan menghirup udara sekitar."
"Kita lihat apa yang akan terjadi," tegas Lily.
Tak lama, Trump pun membalas pernyataan tersebut.
Di mana Trumpmengancam akan memotong dana ke sekolah-sekolah yang tidak dibuka kembali.
Baca Juga: Diduga Kelelahan Tangani Pasien yang Membludak, 7 Tenaga Medis di Probolinggo Positif Covid-19