Advertorial

Sekali Rampok Langsung Dapat Rp15 Miliar, Inilah Perampok Terbesar di Dunia yang Pernah Gemparkan Dunia, Inilah Benda yang Dicurinya

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Pihak keamanan mengatakan jika pencuri diyakini memiliki ukuran tubuh yang kecil agar muat melewati lubang pada jendela.
Pihak keamanan mengatakan jika pencuri diyakini memiliki ukuran tubuh yang kecil agar muat melewati lubang pada jendela.

Intisari-online.com - Pada hari Senin, 25 November 2019 lalu, terjadi pencurian terbesar di dunia dan sejarah.

Terjadi di Green Vault, pencuri melanggar keamanan museum di Dresden, Jerman dan mencuri tiga dari 10 perhiasan berlian yang merupakan bagian dari koleksi perhiasan Eropa.

Dilansir dari indiatoday.in, pencuri menciptakan kebakaran di Senin dini hari yang kemudian menyebabkan matinya suplai listrik sehingga alarm keamanan tidak bekerja.

Para pencuri selanjutnya menerobos masuk ke dalam museum dengan menghilangkan bagian teralis besi di jendela dan memecahkan kaca jendela pada lantai dasar.

Baca Juga: Peduli Tubuhmu: Kenali Tanda Tubuh Kekurangan Vitamin B3 (Niacin)

Menariknya, melansir thesun.co.uk, pihak keamanan mengatakan jika pencuri diyakini memiliki ukuran tubuh yang kecil agar muat melewati lubang pada jendela.

Museum tersebut sudah mengirimkan surat kecaman kepada pencuri agar tidak menghancurkan atau melelehkan artefak sejarah yang tidak terkira harganya tersebut karena nilai sejarah dan budayanya yang tidak tergantikan.

Pencurian ini telah sukses mengalahkan rekor pencurian di Museum Gardner, Boston, yang mencapai nilai 500 juta dolar pada 29 tahun yang lalu.

Perhiasan yang telah tercuri itu sendiri tersusun dari masing-masing 37 bagian dan pencuri juga dicurigai mungkin mencoba memisahkannya sebelum menjualnya.

Baca Juga: Peneliti Sebut 10 Juta Pemilih Palsu, Vladimir Putin Resmi Pimpin Rusia Sampai Tahun 2036, Sudah Tanda Tangani Perintah Eksekutif!

Berikut adalah beberapa poin penting yang telah dilakukan oleh para pencuri:

Memutus listrik dengan kebakaran kecil

Tujuannya adalah agar pencuri dapat masuk tanpa ada peringatan bagi pihak berwenang.

Selanjutnya, pencuri kemudian melepas teralis besi agar mereka dapat masuk.

Teralis tersebut telah 'berjangkar' di bangunan semenjak 1890 silam.

Setelah mereka masuk, mereka mengganti teralis tersebut agar tidak menimbulkan kecurigaan.

Salah satu perhiasan yang dicuri.

Baca Juga: Lakukan Ritual 'Pernikahan Mayat' Untuk Menolak Bala, Warga Desa Ini Syok Ketakutan Ketika Salah Satu Mayat Justru Hidup dan Membuka Peti Mati

Pencuri 'kecil'

Dilansir dari thesun.co.uk, pencuri yang melakukan ini memiliki tubuh kecil agar mampu melewati lubang jendela yang sudah dibuat.

CCTV juga menunjukkan banditnya memiliki ukuran tubuh yang kecil di dalam bangunan.

Bahkan ketika direkam oleh CCTV, pencuri telah tersenyum ke kamera saat berada di dalam museum.

Hancurkan dan ambil

Pencuri tersebut kemudian menghantam kotak tempat perhiasan tersebut ditaruh di dalam museum menggunakan palu atau palu godam, kemudian dengan cepat mengambil tiga set berlian.

Melarikan diri dengan Audi

Pencuri pun selanjutnya keluar dari museum melalui jendela kecil yang sama.

Saat keluar ke udara bebas mereka menuju ke jalur bawah tanah yang ada di depan bangunan tersebut.

Dari sana, mereka masuk ke dalam mobil Audi A6 untuk melengkapi misi melarikan diri.

Baca Juga: Diyakini Sebagai yang Terbesar di Planet ini, Inilah 5 Fakta Gila Bendungan Terbesar di Dunia Buatan China yang Konon Adalah Benteng Terkuat China, Katanya Ada 'Monster Air' di Dalamnya

Saat ini mereka masih melarikan diri dan polisi belum mengkonfirmasi barang apa saja yang sudah diambil.

Museum Green Vault sendiri terkenal dengan keamanannya yang sudah seperti benteng Fort Knox.

Koleksinya terkumpul mulai dari 1723, sedangkan kerajaan Dresden mendirikan bangunan itu di tahun 1533.

Nama Green Vault didapat dari lorong berwarna hijau dan dekorasi dalam beberapa ruangan.

Pencurian ini mengingatkan kepada geng berbahaya Pink Panther yang menjadi dalang beberapa pencurian paling berani di Eropa.

Jaringan tersebut telah mencuri lebih dari 280 juta poundsterling atau setara dengan 5 triliun rupiah. (Maymunah Nasution)

Artikel Terkait