Namun tuduhan penyuapan voting yang meluas dalam pemilihan parlemen tahun 2011 telah ciptakan protestan pro-demokrasi yang mengkhawatirkan Kremlin.
Apakah referendum Rabu ini menjadi tantangan yang sama bagi Putin atau celah bagi demokrasi yang sesungguhnya di Rusia?
Masih sulit untuk memprediksinya, tetapi anggota partai oposisi di negara tersebut telah tingkatkan pertanyaan mengenai beberapa hal yang tidak biasa dan merusak di referendum.
Referendum sendiri telah membuka voting lebih awal sejak minggu lalu, tindakan yang dilakukan oleh petugas pemilihan umum sebagai pencegahan virus Corona untuk tetap menjaga kesehatan para warga.
Warga Rusia telah pampangkan referensi pilihan mereka di media sosial, menuliskan NYET (tidak) dalam profil mereka.
Warga yang tinggal di Moskow dan kota besar lainnya menempelkan stiker anti-Putin di dekat poster pro-amandemen.
Lainnya telah sebarkan info jika salinan konstitusi baru-baru ini dijual di toko buku, termasuk dengan amandemen yang baru.
Hal itu timbulkan kericuhan di Rusia terutama di media sosial.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini
Source | : | CNN |
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR