Tapi, telah diklaim Kadhimi membiarkan kemungkinan pejabat Dinas Intelijen Nasional Irak melakukan kontak dengan mata-mata AS.
Seorang pejabat mengklaim: "Perjanjian informal adalah bahwa mereka tidak akan menghentikannya dari mendapatkan tugas, tetapi akan terus berbicara menentangnya."
Baca Juga: Berita Baik atau Buruk Ini untuk Penggemar Kopi, Apakah Minum Kopi Bisa Sebabkan Asam Urat?
Kadhimi diperkirakan telah didukung oleh AS dan Arab Saudi untuk mendapatkan posisinya.
Sebelum Kadhimi dilantik oleh Majelis Nasional, Irak telah melalui enam bulan tanpa Perdana Menteri.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR