Di samping para pengungsi, sekitar 100.000 migran juga tiba setiap tahun melalui laut untuk melakukan perjalanan ke utara menuju Arab Saudi yang kaya dan seterusnya.
Sebagian besar orang Etiopia mengalami penderitaan, penganiayaan, pemerkosaan, dan pencurian yang sama seperti para pengungsi, seringkali hidup berdampingan di kamp-kamp penghuni liar di kota-kota utama.
“Ketika [migran dan pengungsi] mencapai kantor UNHCR atau mitra kami, mereka seringkali tanpa apa-apa, bahkan sebagian besar dokumen identitas,” kata Beuze.
Seiring dengan meningkatnya virus corona, badan migrasi PBB IOM mengatakan para migran dipindahkan secara paksa dari daerah-daerah perkotaan ke lokasi-lokasi yang sulit diakses, termasuk lebih dari 1.300 orang dipindahkan secara paksa dari utara ke selatan sejak akhir April.
Migran Ethiopia, Abdelaziz, datang melalui laut, tetapi mengatakan bahwa perjalanannya ke Saudi diblokir oleh otoritas utara.
“Ada 250 dari kami dalam perjalanan laut yang kami bayar."
"Sekitar lima orang tewas, ”katanya dari taman pinggir jalan yang kosong tempat ia dan puluhan migran Afrika lainnya tidur di atas kertas karton.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR