Advertorial

'Ditertawai' CIA, China Disebut Malu Mengakui Jumlah Korban Tentaranya yang Tewas Melawan India dalam Situasi yang Memanas Sekarang

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Intisari-Online.com - Central Intelligence Agency (CIA), badan telik kepunyaan Amerika Serikat (AS) melaporkan setidaknya 35 serdadu China mati saat bentrokan dengan India di perbatasan kedua negara tepatnya di Himalaya Barat.

Walau demikian China hingga kini belum mengeluarkan pernyataan jumlah korban di pihak mereka.

CIA menilai China malu mengakui jatuhnya jumlah korban mencapai puluhan di pihaknya.

Mengutip US News, sumber intelijen AS menyebutkan China tidak mengumumkan korban itu karena menganggap korban di antara pasukan mereka sebagai penghinaan bagi angkatan bersenjatanya.

Baca Juga: Tentara China yang Tewas Lebih Banyak dari India dalam Bentrokan, Mungkinkah Karena Keunggulan Tentara India dalam Bertempur di Medan Ini, yang Membuatnya Disebut Lebih Kuat dari Rusia dan AS?

Dan mereka belum mengkonfirmasi jumlah tersebut karena takut akan membuat musuh lain semakin berani menurut analisa sumber itu.

Sebelumya India mengkonformasi ada 20 tentara mereka yang tewas akibat perang tanpa senjata api ini.

Kebanyakan yang meninggal akibat luka terkena batu dan pisau.

China dan India belakangan memang sedang dilanda konflik akibat berebut wilayah perbatasan di Himalaya Barat.

Baca Juga: Gara-gara Temukan Gambar Bocah 11 Tahun, Guru-guru Sekolah Segera Panggil Polisi dan Menangkap Ibunya, Rupanya ini yang Terjadi

Kedua tentara bertempur sengit di Lembah Galwan, Ladakh, daerah yang disengketakan di wilayah Kashmir.

Kedua negara berdebat selama beberapa dekade atas wilayah di dataran tinggi yang sebagian besar wilayah tidak berpenghuni.

Tentara kedua negara berhadap-hadapan di banyak titik di sepanjang perbatasan bersama sekitar 3.440 km (2.100 mil).

Baca Juga: Tragisnya Kisah Elisabeth Fritzl, Gadis Cantik yang Dikurung 24 Tahun dalam Penjara Ayahnya Sendiri Hingga Miliki 7 Anak

Konfrontasi pada hari Senin lalu itu terjadi setelah ketegangan meletus dalam beberapa bulan terakhir setelah India membangun jalan baru di Ladakh, di sepanjang Garis Kontrol Aktual yang memisahkan kedua pihak.

Hal itu membuat marah China, yang mengerahkan pasukan dan membangun infrastruktur sendiri di wilayah yang disengketakan.

Kondisi ini membuat tentara kedua negara semakin berdekatan dan meningkatkan risiko bentrokan.

Baca Juga: Komentari Pertemuan Trump dengan Kim Jong Un, Menlu AS Sebut Trump Penuh dengan Omong Kosong

Kedua negara menganggap wilayah perbatasan itu penting secara strategis, ekonomis dan militer. (*)

Artikel ini pernah tayang di Kontan dengan judul "Memanas, Intelijen AS: 35 tentara China tewas saat lawan India, cuma malu mengakuinya"

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait