Lebih dari 130 ton sisik, hewan hidup dan mati disita dalam perdagangan hewan liar pada akhir tahun lalu.
Bahkan angkanya diperkirakan bisa mencapai hingga 400.000 hewan, menurut kelompok konservasi WildAid.
Perdagangan delapan spesies trenggiling dilindungi oleh hukum internasional dan tiga dari empat spesies merupakan hewan asli Asia yang masuk dalam daftar merah Union for Conservation of Nature, sebagai spesies yang terancam punah.
Termasuk di antaranya spesies trenggiling asal China yang semakin mendekati kepunahan.
Baca Juga: Manfaat Sari Kurma Angkak, Termasuk Menambah Nafsu Makan si Kecil
Lebih banyak kejelasan diharapkan setelah China menyelesaikan dan menyetujui revisi undang-undang perlindungan satwa liar, mungkin di tahun depan.
“Kami sangat memuji pengumuman ini, dibuat sebagai pengakuan atas perlunya melindungi trenggiling yang terancam punah,” Steve Blake, kepala perwakilan WildAid di Beijing.
Trenggiling yang terkenal sulit berkembang biak di penangkaran, telah menjadi sorotan dunia sejak dimulainya wabah Covid-19.
Sebab, penelitian menunjukkan hewan ini mungkin merupakan inang perantara yang menularkan virus SARS-CoV-2 ke manusia.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR