Anggotanya banyak yang berlaku seenaknya yang sering menyebabkan pertikaian antar kelompok.
Meski begitu, di medan tempur, mereka tak mengenal kata menyerah.
Pasukan yang terjun di dua Perang Dunia ini lebih memilih mati ketimbang ditawan musuh. Pada PD I, misalnya, mereka kehilangan115 perwira dan 5.172 anggotanya.
Sayangnya pada PD II, mereka malah baku hantam sendiri, terutama di Suriah.
Tapi pertempuran yang paling banyak memakan korban terjadi di Dien Bien Phu, Vietnam, 8 Mei 1958. Tak kurang dari tujuh batalion Legiun Asing tewas.
Toh sekeluar dari Vietnam, mereka langsung diterjunkan ke Aljeria. Kemudian Chad, Somali, Zaire, Djibouti, dan Malagasi.
Selain aktif di Afrika sejak 1963, Legiun Asing juga mengambil bagian di beberapa negara Pasifik dan Amerika Tengah.
Berbeda dengan Green Beret, Legiun Asing memang cuma mengenal satu tugas, yakni bertempur. Terdiri dari enam resi-men, Legiun Asing kini terorganisasi baik.
Setiap resimen mempunyai 10 bagian, yang mempunyai tugas yang berbeda. Misalnya, pasukan pengintai, mortir, senjata ringan dan Iain-Iain.
Markasnya tak terbatas di Perancis saja. Tapi juga ada di Guyana Perancis, Mururoa, Tahiti, Arue di Pasifik dan Mayotte di Lautan India.
Pasukan Gurkha
Pada 1813, pasukan Inggris yang berada di India bertempur melawan Gurkha, suku bangsa yang hidup di perbukitan Nepal.
Inilah kemenangan yang paling sulit diraih pasukan Inggris yang memaksa mereka angkat topi dengan semangat juang orang-orang Gurkha.
Sebaliknya, orang-orang gunung itu menaruh hormat terhadap keahlian tempur pasukan Inggris. Rasa saling menghormati itu menjadi benih lahirnya pasukan Gurkha yang dibentuk dua tahun kemudian, 1815.
Satu abad lebih pasukan Gurkha menjadi bagian AD Inggris. Tapi ketika Inggris meninggalkan India, sebagian dipecah ke AD India. Sedangkan yang tetap di bawah AD Inggris dipindah ke Malaysia.
Di Malaysia ketangguhan pasukan Gurkha makin terbukti. Mereka memainkan peranan penting dalam mematahkan gerilyawan komunis. Pada 1967, mereka meninggalkan Malaysia dan bermarkas di Hong Kong.
Nama pasukan Gurkha melejit kembali pada Perang Malvinas. Mereka mendarat pada awal Juni 1982. Selama seminggu mereka berpatroli di sekitar pulau untuk mencari pasukan Argentina.
Pada 8 Juni, mereka mendatangi Port Stanley, yang dikuasai tentara Argentina. Tapi pertempuran hebat tak terjadi.
Tentara Argentina amat terkejut ketika mengetahui mereka berhadapan dengan pasukan Gurkha yang legendaris itu. Tanpa pikir panjang, mereka lari menyelamatkan diri.
Spetsnaz
Bisa dibilang, inilah pasukan khusus terbesar di dunia. Dibentuk pada awal 1950-an, Spetsnaz memiliki 27 sampai 30 ribu anggota.
Berbeda dengan pasukan elit lainnya, Spetsnaz berada di bawah Departemen Pertahanan dan badan intelejen Soviet (kini Rusia).
Begitu pula dengan tugasnya. Spetnsnaz lebih banyak melakukan operasi rahasia. Misalnya, mereka memainkan peran penting dalam pembunuhan Hafizullah Amin sewaktu istana kepresidenan diserang serta pendudukan bandara Kabul, Desember 1979.
Proses terbentuknya pasukan khusus Rusia ini memang berbeda dengan pasukan khusus lainnya. Mereka berakar dari kemiliteran dan keamanan nasional.
Pada bagian kemiliteran itu pun anggota Spetsnaz terbagi dari satuan intelejen dan tempur. Hingga tak heran kalau kiprahnya banyak yang berkaitan dengan keamanan dalam negeri.
Nama Spetsnaz melambung karena jumlahnya yang besar dan minimnya informasi mengenai mereka. Hingga kemampuannya sukar ditebak.
Apalagi dikabarkan Spetsnaz memiliki satuan VIP, yang tugasnya membunuh tokoh-tokoh politik dan militer musuh. (Win/Majalah Hai)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR