Awalnya, ia mengunggah foto tersebut untuk mendokumentasikan bagi orang-orang yang tidak ke luar rumah.
"Ini membantu menjelaskan mengapa saya tidak menutupi identitas saya di foto," tambahnya.
Kemudian, ia mulai merasakan kemarahan atas kematian George Floyd.
Bahkan ia merasa sakit hati atas ketidakadilan yang kerap ditujukan kepada orang kulit berwarna, termasuk dirinya sendiri.
"Namun, saya sekarang menyesal bahwa kemarahan dan dorongan saya yang dibenarkan untuk tidak tinggal diam terlalu cepat berubah menjadi gerakan untuk menghancurkan properti," tegasnya.
Selain mengakui kejadian dalam foto tersebut, ia juga meminta maaf kepada gerakan Black Lives Matter serta komunitas masyarakat Indonesia yang berada di Philadelphia.
Ia juga memberikan keterangan soal tato pulau Indonesia yang dipertanyakan warganet.
"Karena salah satu tato saya menunjukkan pulau-pulau Indonesia (saya adalah warga negara AS yang dinaturalisasi, tetapi saya lahir di Pulau Jawa)," ujarnya.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR