Israel pun berupaya kembali meraih keunggulan udara (air superiority) di kawasan udara Timur Tengah dengan cara mempercepat penggunaan jet-jet tempur siluman F-35 Lightning II yang telah dibeli dari AS.
Pada 22 Maret 2018 sebanyak 4 unit F-35 Israel untuk pertama kalinya digunakan dalam peperangan dengan tujuan untuk menunjukkan bahwa keunggulan udara telah pulih kembali.
Meski AU Israel menggunakan jet-jet tempur siluman canggih itu hanya untuk menggempur posisi para pejuang Hizbullah sehingga langsung mendapat kecaman dari dunia internasional.
Penggunaan jet tempur F-35 Israel hanya untuk melawan musuh yang tidak sepadan itu sesungguhnya menunjukkan bahwa Israel tidak berani lagi ‘bermain-main’ dengan sistem pertahanan udara buatan Rusia yang digelar baik oleh Suriah maupun oleh negara-negara lainnya.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR