Advertorial
Intisari-Online.com - Ibu mana yang tak hancur hatinya jika kehilangan anak kesayangannya.
Bukan hanya seorang anak, ibu di Batlow, New South Wales, Australia ini kehilangan dua putri kembarnya sekaligus dalam tragedi kebakaran yang terjadi di rumahnya sendiri.
Melansir Mirror.co.uk (23/5/2020), Gadis kembar bernama Aisha dan Lailani Ford, berusia 3 tahun tewas dalam kebakaran di rumahnya, yang makin mengiris hati, saat ditemukan keduanya tengah berpegangan tangan.
Kebakaran itu terjadi secara tidak sengaja setelah sang ibu terkunci di luar rumah.
Ibu bocah kembar itu, Tankya (29) pergi ke luar untuk membuang bantal setelah berasap dari kompor kayu di ruang tunggu.
Ketika dia berada di luar bersama putranya yang berusia lima tahun, ternyata anak kembarnya telah mengunci pintu dengan main-main, membuat Tankya tidak bisa kembali ke dalam.
Dalam hitungan menit rumah itu dilalap api.
Tankya berteriak pada putri-putrinya untuk membuka pintu, ibu malang ini hanya bisa menyaksikan rumahnya terbakar tanpa daya ketika api melahap ruangan.
Dia juga mencoba masuk melalui jendela tetapi tetap tak bisa menjangkau buah hatinya.
Ketika petugas pemadam kebakaran berjuang masuk ke dalam, mereka mendapati Aisha dan Lailani berkerumun bersama-sama berpegangan tangan dan tidak responsif.
Meskipun upaya terbaik telah dilakukan, namun dua bocah kembar itu tak tertolong, mereka meninggal di tempat kejadian.
Tragisnya, beberapa anggota keluarga berpikir mereka mungkin masih hidup ketika mereka melihat kepala mereka.
Anak-anak itu diyakini meninggal karena menghirup asap.
Tankya kemudian memposting pesan yang memilukan di Facebook mengatakan dia 'membenci dirinya sendiri karena tidak dapat membantu anak-anaknya lebih banyak'.
“Saya tidak tahu bagaimana saya bisa memahami bagaimana ini bisa terjadi, tolong biarkan ini menjadi kesalahan yang mengerikan, tolong beri tahu saya bayi saya baik-baik saja.
"Sedihnya aku tidak berdoa apa pun yang aku katakan atau lakukan dapat mengembalikan bayi-bayiku," sambungnya.
Sementara itu, sang bibi, Tammy Dubois, 39, mengatakan kepada The Daily Telegraph: “Pasti ada sesuatu yang terbakar di ruang depan, Tanyka berteriak pada mereka untuk membuka kunci pintu tetapi mereka tidak, para kesayangan yang malang pasti takut.
"Gadis-gadis itu tidak bisa berbicara, mereka memiliki bahasa khusus mereka sendiri, mereka saling memuja, mereka ditemukan di ruang depan saling merapat memegang tangan satu sama lain.
“Hati kami hancur, saudara lelaki saya Geoffrey berada di samping dirinya sendiri, ia diminta untuk mengidentifikasi tubuh mereka di rumah sakit hari ini, tetapi ia tidak sanggup melakukannya. Dia tidak ingin berada di sini," ungkapnya.
Peristiwa itu juga membuat orang-orang terdekat sangat berduka.
“Ini adalah dua bayi kecil yang berumur pendek, dan mereka meninggal secara tiba-tiba dan tidak terduga," ungkap salah seornag tetangga.
Mereka pun mengatakan bahwa ibu bayi kembar itu dalam keadaan trauma.
“Sang ibu berbicara kepada simpatisan tadi malam. Dia trauma tetapi memang membantu simpatisan sejauh yang dia bisa," katanya.
Mereka pun membela ibu bocah kembar itu, yang menghadapi rumor tak sedap.
"Orang-orang seperti itu yang mereka suka dengar pendapat mereka sendiri.
"Bayangkan saja jika kamu adalah ibu yang menderita kematian ini. Apakah dia melakukan hal-hal yang menurut orang lain tidak seharusnya dia lakukan, dia tetap menyombongkan diri," katanya.
Sementara itu penggalangan dana telah disiapkan untuk mendukung keluarga itu.
Paman anak-anak Levi Ford menulis "apa pun sekecil apa pun akan dihargai".
Baca Juga: Waspadai 5 Gejala Langka Virus Corona, Nomor 5 Bisa Dianggap Sakit Biasa, Apa Saja Gejalanya?
Pasalnya, selain kehilangan dua putri yang emreka cintai, keluarga ini pun telah kehilangan harta benda.
"Saudariku secara tragis kehilangan putri kembarnya yang berusia tiga tahun dalam kebakaran rumah, yang tidak hanya merenggut nyawa kedua anak kecil ini tetapi juga rumah dan harta benda mereka," kata sang paman.
"Putranya telah kehilangan semua barang miliknya termasuk mainan dan pakaian.
"Aku tahu betapa sulitnya saat ini, aku mencari dana untuk membantu pakaian, makanan, dan barang-barang lain yang mungkin diperlukan untuk membantunya bangkit kembali dan dengan biaya pemakaman," sambungnya.