Advertorial
Intisari-Online.com - Para arkeolog akhirnya memecahkan misteri bola batu berumur dua juta tahun
Selama beberapa dekade, para arkeolog bertanya-tanya mengapa manusia purba membuat batu menjadi bola-bola seukuran tangan.
Tapi sekarang, 2 juta tahun kemudian, sebuah penelitian baru mengklaim telah menemukan jawabannya.
Dipercayai bahwa "artefak misterius" yang ditemukan di beberapa situs arkeologi tertua di dunia di Afrika, Eropa dan Asia digunakan sebagai alat untuk mengambil sumsum tulang hewan.
Peneliti utama Ella Assaf dari Departemen Arkeologi di Universitas Tel Aviv di Israel mengatakan kepada Live Science:
"Studi kami memberikan bukti, untuk pertama kalinya, mengenai teka-teki fungsi bola batu yang diproduksi oleh manusia selama hampir dua juta tahun yang lalu ini."
Penemuan ini terjadi setelah dia dan timnya menemukan tumpukan 30 bola batu di Gua Qesem di Israel.
Yakni tempat manusia hidup dari sekitar 400.000 hingga 200.000 tahun yang lalu.
Assaf mengatakan bahwa 29 batu diketahui terbuat dari batu kapur atau dolomit berbeda dengan "ratusan ribu alat batu yang ditemukan di gua (yang) terbuat dari batu.
Peneliti senior, Emanuela Cristiani, seorang arkeolog di Universitas Sapienza di Roma, dan rekan-rekannya memeriksa bola batu secara mikroskopis.
Baca Juga: Teka-teki Gambar Uji Kejelian Part 1, Berapa yang Bisa Anda Pecahkan?
Mereka menemukan tanda-tanda aus dan residu organik yang menunjukkan bahwa batu-batu "digunakan oleh penghuni gua untuk mematahkan tulang binatang dan mengekstraksi nutrisi sum-sum."
Tetapi untuk memastikan, mereka melakukan dua percobaan.
Pada awalnya, mereka menggunakan batu bulat untuk memecah tulang.
Yang kedua, tim menggunakan alat untuk membentuk bola batu mereka sendiri dan kemudian memakainya untuk memecah tulang.
Penelitian mengungkapkan bahwa batu berbentuk bola lebih efisien untuk memecah tulang sampai ke sumsum daripada bentuk batu alami.
Assaf mengatakan: "Alat-alat ini memberikan cengkeraman yang nyaman, mereka cenderung tidak mudah patah, dan Anda dapat memutarnya dan menggunakannya berulang-ulang.
"Alat ini membantu mematahkan tulang dengan cara yang 'bersih', dan Anda dapat mengekstraksi sumsum relatif mudah."
Selain itu, mematahkan tulang meninggalkan bekas aus kecil pada replika modern yang "sangat mirip dengan jejak arkeologis" pada bola batu kuno.
Ini mengkonfirmasi asumsi bahwa batu-batuan ini memang digunakan untuk mengekstrasi tulang sumsum.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari