Advertorial

Saat Wacana Membuka Kembali Sekolah Muncul Di Indonesia, Negara-negara Ini Justru Sudah Kapok karena Bikin Puluhan Murid dan Guru Positif Covid-19

Ade S

Editor

Intisari-Online.com -Meski sampai saat ini tren penularan virus corona di Indonesia belum mengalami penurunan yang berarti, wacana untuk kembali membuka sekolah sudah muncul.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan misalnya sudah memastikan bahwa tahun ajaran baru sekolah 2020 tidak akan diundur.

Dengan kata lain, pada Juli mendatang sekolah-sekolah akan berkativitas seperti biasanya, seperti sebelum wabah Covid-19 melanda.

Bahkan Kementerian Perekonomian bisa dibilang lebih nekat lagi, sebab menyebut aktivitas sekolah akan kembali berlangsung pada 15 Juni 2020. Meski belakangan disebut angka tersebut masih berupa kajian.

Baca Juga: Terjangkit Covid-19, Aktor Ini Alami Sejumlah Komplikasi, Jamur di Paru-paru, Stroke, Koma, hingga Kakinya Harus Diamputasi, Sang Istri: Mohon Doanya!

Wacana serupa mengemuka di Jakarta, yang menjadi zona (paling) merah dari pandemi virus corona di Indonesia, karena tingginya jumlah kasus positif dan korban meninggal dunia.

Dirjen PAUD-Dikdasmen Kemendikbud mengungkapkan bahwa kegiatan belajar mengajar di Jakarta akan kembali berlangsung pada 13 Juli 2020.

Terkait kebijakan membuka kembali sekolah saat pandemi Covid-19 masih berlangsung, beberapa negara sudah melakukannya.

Hasilnya? Beberapa negara sepertinya kapok telah memilih kebijakan tersebut terlalu cepat.

Baca Juga: Mampu Menutup 'Pintu Masuk' Virus Corona ke Dalam Tubuh Hingga 70%, Ganja Disodorkan untuk Tangani Covid-19, Ini Penelitiannya

Sebelum melihat hasil dari kebijakan membuka kembali sekolah di masa pandemi Covid-19, mari kita lihat dulu upaya-upaya apa saja yang dilakukan berbagai negara untuk mencegah penularan virus corona di sekolah.

1. Physical distancing

Dilansir dari Reuters (13/5/2020), Staf pengajar di Denmark berada di bawah instruksi untuk menjaga jarak sosial di antara anak-anak dengan banyak gedung sekolah yang ditutup.

Di Swiss, anak-anak di La Tour School Jenewa harus beradaptasi dengan ritual baru, yaitu orangtua mengantarnya dari kejauhan.

Jumlah siswa dalam satu kelas pun dikurangi setengah untuk menghindari keramaian dengan meja berjarak dua meter.

2. Pembatas plastik setiap meja

Di Belanda, sekolah Springplang di kota Den Bosch memasang perisai plastik di sekitar meja siswa dan disinfektan di ambang pintu kelas.

"Guru kami tidak khawatir. Kami memiliki layar fleksibel yang kami beli sehingga kami dapat melindungi guru jika siswa batuk," kata Koordinator Teknis Sekolah, Rascha van der Sluijs.

Baca Juga: Covid Hari Ini 22 Mei 2020: Total 20.162 Kasus Covid-19 di Indonesia, Wapres Ma'ruf Amin Minta Masyarakat Shalat Idul Fitri di Rumah

Provinsi Quebec, Kanada telah membuka kembali beberapa sekolahnya. Ecole St-Gerard, di pinggiran Montreal, dibuka kembali dengan staf yang memakai pelindung dan menggunakan pembersih tangan.

3. Shift sekolah

Sekolah-sekolah di negara bagian terbesar Australia dan Selandia Baru dibuka kembali pada Senin (18/5/2020).

Akan tetapi, sekolah hanya meminta siswa untuk menghadiri satu hari dalam seminggu.

Negara bagian terpadat kedua Australia, Victoria akan melanjutkan pengajaran tatap muka mulai 27 Mei mendatang, beberapa minggu lebah awal dari yang diperkirakan.

Melbourne juga akan mengizin siswa remaja untuk kembali masuk sekolah terlebih dahulu, diikuti oleh siswa yang lebih muda mulai 9 Juni.

4. Pengujian dan pengecekan suhu

Di Cyprus, petugas kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri menguji para siswa di sebuah sekolah di Nicosia setelah siswa sekolah menengah diizinkan masuk kembali pada 11 Mei.

Baca Juga: Masih Nekat ke Pasar Demi Lebaran di Tengah Pandemi Covid-19? Penelitian Terbaru Buktikan Bahwa Itu Tak Ubahnya 'Bunuh Diri', Pantas Indonesia 'Pecah' Rekor!

Di Shanghai, dinding sekolah dipenuhi poster tentang langkah-langkah untuk mengatasi virus corona. Kantin sekolah menggunakan kaca untuk membatasi tiap meja, sehingga hanya dua siswa yang bisa makan bersama.

"Saya merasa sangat senang kembali ke sekolah. Biasanya kami menantikan liburan, tetapi tiba-tiba liburan kami menjadi begitu lama," kata Zhang Jiayi, siswa yang berusia 17 tahun.

Hasilnya?

Beberapa negara sepertinya merasa kapok setelah kembali membuka sekolah di tengan pandemi Covid-19.

Hal ini disebabkan munculnya murid dan guru sekolah yang positif Covid-19 tak lama setelah sekolah dibuka kembali.

Di Prancis, delapan sekolah kembali ditutup setelah ditemukan 70 kasus baru Covid-19 pada anakyangkembali bersekolah.

Sementara di Finlandia, puluhan guru dan murid di negara tersebut dinyatakan positif Covid-19 hanya dua hari setelah sekolah kembali dibuka.

Akibatnya, selain sekolah kembali ditutup, siswa dan staf sekolah pun kini wajib melakukan karantina mandiri di rumah.

Baca Juga: Alasan di Balik Ratusan Tenaga Medis yang Dipecat dari Rumah Sakit di Tengah Pandemi Corona: 'Kita Kan Lagi Perang Menghadapi Covid-19'

Di Korea Selatan, kasus serupa kembali terjadi setelah dua siswa dinyatakan positif terinfeksi virus corona setelah mereka kembali sekolah.

Pemerintah Korea Selatan pun langsung mengambil kebijakan besar, 75 sekolah menengah dipaska memulangkan siswa.

Nah, bagaimana dengan Indonesia yang tren penularan Covid-19 masih belum mengalami penurunan yang berarti?

Rasanya kita sudah dapat menyimpulkan bukan?

Artikel Terkait