Tapi Israel sama sekali tak mengira jika serbuan yang merupakan aksi balas dendam Perang Enam Hari itu begitu besar.
Namun, pasukan tank Israel yang sedang bersiap menghadapi ribuan tank Suriah masih memiliki keuntungan.
Celah yang akan dilewati tank Suriah menuju Dataran Tinggi Golan tak mampu menampung ribuan konvoi tank itu. Selain itu, sambil menunggu konvoi tank Suriah memasuki jarak tembak 2000 m, pasukan tank Israel jadi punya waktu untuk mengatur bidikannya.
Akurasi bidik awak tank Israel ternyata lebih unggul. Begitu memasuki jarak tembak, tank-tank Centurion Israel mulai memuntahkan peluru mautnya. Sejumlah tank Suriah yang berada di barisan depan terhantam telak dan bangkainya menutup barisan tank di belakangnya.
Gerak maju pasukan tank Suriah sempat terhenti karena kendaraan-kendaraan di belakangnya terhalang. Batalyon teknik Suriah berusaha keras menyingkirkan bangkai-bangkai tank dan sejumlah tank antiranjau secara perlahan mulai bergerak maju.
Sementara itu divisi tank Suriah yang bergerak menuju arah selatan dan utara mulai mendaki lereng Gunung Hermon dan mendekati bukit yang dipertahankan oleh brigade tank Israel, Barak Brigade 74th Battalion.
Brigade tank yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Yair Nafshi itu lalu memecahkan diri untuk menghadang divisi tank Suriah yang dari segi jumlah tak mungkin dibendung. Bukit Booster yang menjadi tempat strategis bagi Israel untuk mengintai kawasan Suriah itu memang harus dipertahankan mati-matian.
Duel tank yang jumlahnya tak sebanding itu pun berlangsung seru. Tapi karena jumlah tank Israel makin menyusut menjelang petang pertahanannya mulai jebol dan gerak maju tank-tank Suriah menuju Dataran Tinggi Golan makin tak terbendung.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR