Pelacak kontak mengaitkan merebaknya kasus itu dengan instruktur dari workshop di bulan Februari, yang mengajar dengan menunjukkan gejala Covid-19 ringan, seperti batuk.
Sekitar 50 persen dari 112 kasus ditemukan telah ditransmisikan dari instruktur kepada siswa.
Sebanyak 54 siswa dari 214 yang ditemukan terpapar di kelas, atau tingkat infeksi 26 persen, menurut laporan.
Rata-rata, siswa mulai mengalami gejala sekitar 3,5 hari setelah menghadiri kelas kebugaran tari, kata para peneliti.
Kasus lainnya terkait dengan instruktur yang terinfeksi dan siswa yang menyebarkan penyakit ke keluarga, teman-teman lain, dan rekan kerja.
Penelitian telah menemukan, orang dapat menularkan dan menyebarkan Covid-19 tanpa menunjukkan gejala, dan dalam laporan ini, lebih dari 25 persen kasus tidak menunjukkan gejala.
Penulis laporan menyebut, kelas kebugaran kelompok bisa menjadi kegiatan berisiko, menyebabkan wabah meskipun peserta di kelas hanya bertemu selama 50 menit, dua kali seminggu, dan tidak memiliki kontak lain di luar kelas.
Secara khusus, udara hangat dan lembap dari banyak orang yang berkeringat di ruang kecil dikombinasikan dengan aliran udara dari gerakan aerobik, bisa membuat proses transmisi partikel virus lebih mudah.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR