Belum lagi, permukiman kumuh perkotaan yang tidak bersih yang membuat semakin berisiko tinggi untuk terpapar.
"Ini adalah hal yang paling saya khawatirkan," kata Husain.
"Bahkan tanpa Covid-19, hidup mereka seperti 'tergantung pada seutas benang'."
"Negara-negara seperti ini bergantung pada aliran perdagangan internasional."
Sebagai contoh, pada tahun 2018, Somalia kering dan Sudan Selatan mengimpor 40 juta ton biji-bijian.
Mereka mendapatkannya dari Amerika Serikat yang memproduksi sekitar 431,6 juta ton sereal, kebanyakan jagung, antara 2018 dan 2019.
Namun bagaimana jika Amerika Serikat kini tengah goyang karena pandemi virus corona?
Tentu produksi mereka akan berkurang.
Belum lagi, karena pandemi negara-negara di Asia dan Eropa telah membatasi ekspor berbagai biji-bijian, termasuk beras, gandum, kedelai dan gandum, lapor Reuters.
Hussein menyerukan langkah-langkah oleh beberapa negara untuk mengganggu jalur pasokan global.
Sementara itu, negara-negara penghasil minyak seperti Angola dan Nigeria mengalami 'pukulan besar' karena harga minyak melihat rekor terendah.
Dan negara-negara berhutang akan lumpuh oleh penurunan ekonomi global.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR