Advertorial
Intisari-Online.com - Penyakit usus buntu adalah penyakit yang banyak diderita orang-orang.
Semua usia memiliki risiko menderita penyakit yang satu ini. Ya termasuk buah hati tercinta.
Anak-anak yang mengalami usus buntu tentu akan mersakan sakit yang membuatnya tidak nyaman.
Setiap orangtua tentu tak ingin anaknya merasakan bagaimana sakitnya penyakit usus buntu.
Mengutip Aladokter.com, penyakit usus buntu ini lebih sering terjadi pada anak-anak usia 5-16 tahun.
Di usia itu, anak-anak sedang aktifnya beraktivitas. Tentu menderita penyakit ini bisa membuat masa pertumbuhan mereka terganggu.
Tidak bisa bermain layaknya anak seusia menjadi hal menyiksa bagi setiap anak.
Untuk itu, para orangtua perlu mewaspadai gejala usus buntu pada anak.
Sebelum mengetahui gejalanya, perlu diingat dulu agar sebisa mungkin orangtua menghindarkan anak-anak dari kebiasaan-kebiasaan sepele yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada usus buntu.
Melansir Halodoc, berikut ini kebiasaan sepele yang dapat menyebabkan radang usus buntu.
1. Sering Menahan Kentut
Kebiasaan yang sepele ini dapat memicu radang usus buntu.
Hal ini karena saat gas berada dalam saluran pencernaan menjadi tertahan.Akibatnya membuat dinding usus menjadi tipis sehingga risiko peradangan usus buntu menjadi lebih tinggi.
Oleh karena itu, selalu pastikan anak tidak memiliki kebiasaan ini.
2. Gemar Mengonsumsi Makanan yang Dibakar
Faktanya, makanan yang diolah menggunakan arang dan membuat bagian makanan tersebut tampak hitam adalah hal yang berbahaya.
Makanan yang dibakar mengandung zat karsinogen yang bisa memicu kanker serta gejala usus buntu.
Beberapa jenis makanan tersebut adalah satai, ayam bakar, atau ikan bakar.
3. Sering Makan Gorengan
Tidak hanya makanan yang dibakar, makanan yang digoreng juga memiliki kandungan zat karsinogen yang berbahaya.
Oleh karena itu, kamu wajib mengurangi makan gorengan atau menghentikannya.
Alternatif yang lebih sehat adalah mengonsumsi makanan yang direbus atau dikukus.
4. Mengonsumsi Daging Kalengan
Faktanya bermacam jenis daging instan di supermarket juga merupakan pilihan yang buruk untuk dikonsumsi setiap hari.
Daging instan diduga memiliki kandungan zat karsinogen yang memicu radang usus buntu.
5. Jajan Sembarangan
Radang usus buntu bisa disebabkan karena adanya infeksi bakteri, misalnya bakteri jenis salmonella dan E. Coli bisa hidup di makanan yang kurang higienis.
Oleh sebab itu, jika seorang anak terbiasa jajan sembarangan, radang usus buntu jadi lebih mudah menyerang.
Baca Juga: Gejala Asam Urat di Jari Tangan, Ketidaknyamanan di Sendi-sendinya
Meski sudah memastikan bahwa anak-anak tidak memiliki berbagai kebiasaan di atas, para orangtua tentu harus tetap waspada.
Gejala umum yang biasanya terjadi kepada anak yang mengalami masalah pada usus buntu adalah rasa sakit di perutnya.
Selain itu, gejala usus buntu pada anak bisa berbeda-beda dan cenderung tidak khas.
Namun, dilansir dari Sehatq.com, berikut ini beberapa gejala lain berikut ini bisa membantu orangtua dalam menentukan apakah sang buah hati terindikasi usus buntu atau tidak:
Titik nyeri
Apabila rasa nyeri muncul di dekat pusar dan melebar hingga perut kanan bawah, bisa jadi itu adalah usus buntu pada anak. Usus buntu terletak di perut kanan bawah, tempat bertemunya usus halus dan usus besar.
Muncul darah
Indikator lain usus buntu pada anak adalah munculnya darah di feses maupun muntah anak.
Muntah
Apabila terjadi usus buntu pada anak, ada kemungkinan muntah berupa cairan berwarna kehijauan. Ini merupakan indikator ada penyumbatan di perut atau usus. Ketika menemukan hal ini, segera bawa anak ke dokter.
Ukuran perut
Ketika perut anak lebih besar dari ukuran normal atau mengalami distensi atau perut yang tegang, artinya ada yang tidak beres di dalamnya. Masalah usus buntu pada anak adalah salah satunya.
Terjadi peradangan
Cara lain mengetahui apakah keluhan anak merupakan usus buntu atau bukan, coba tekan perlahan perut dan lepas secara tiba-tiba. Apabila terasa nyeri, bisa jadi membran yang melapisi rongga perut (peritoneal lining) sedang mengalami peradangan. Usus buntu pada anak bisa menyebabkan peradangan semacam ini.
Gerakan anak
Gerakan anak juga bisa menjadi indikator apakah mereka mengalami usus buntu atau tidak. Saat berbaring dan merasa sakit perut, anak akan berbaring di satu sisi dan menekuk kaki ke arah perut. Sementara saat berjalan, anak tidak akan berjalan tegak sepenuhnya.
Pada anak berusia di bawah 2 tahun, gejala utama usus buntu pada anak adalah muntah-muntah dan ukuran perut yang lebih besar dari normal. Selain itu, anak juga bisa mengalami diare atau sebaliknya, konstipasi.
Lebih jauh lagi, anak juga bisa mengalami penurunan nafsu makan karena kecenderungan untuk memuntahkan isi perutnya. Terkadang, rasa nyeri di perut bagian kanan bawah ini juga disertai demam di atas 38 derajat Celsius.