Namun, sejak suaminya meninggal tiga tahun lalu, ia kini tinggal bersama cucunya, Sania (5).
Mak I'ah sendiri punya empat orang anak yang semuanya sudah berkeluarga.
Akan tetapi, karena kondisi ekonomi anak-anaknya tak jauh beda dengan keadaannya, ia pun tak bisa berharap banyak.
"Kalau lebaran saja suka pada ke sini, nengok emak."
Baca Juga: Ukurannya 21 Meter, Roket China Ini Diduga Pecah di Angkasa, Puing-puing Berjatuhan di Afrika
"Tapi lebaran sekarang tidak tahu juga, soalnya kan sedang ada virus ya (pandemi corona)," ujar dia.
Rumah dijual Sebelum tinggal di areal pesawahan, Mak I’ah pernah punya rumah di perkampungan tak jauh dari tempat tinggalnya sekarang.
Namun, karena persoalan ekonomi, rumahnya dijual.
"Pernah ngontrak rumah juga. Tapi, karena sudah tidak punya uang lagi jadinya tinggal di sini."
"Alhamdulilah waktu itu diizinkan sama yang punya lahan sambil nunggu sawahnya,” tuturnya.
Di usianya yang semakin senja, Mak I'ah tak henti-hentinya berdoa agar senantiasa diberikan kesehatan dan rezeki supaya bisa mengurus cucunya.
“Kalau ada yang nyuruh tatanen (bertani) emak senang karena bisa dapat uang. Kalau beras alhamdulilah suka ada yang ngasih,” kata Mak I'ah.
Mak I’ah mengaku entah sampai kapan tinggal di tempat ini.
Kendati, seuntai harapan selalu ada di dalam hatinya bahwa suatu saat nanti bisa pindah dan tinggal di rumah yang lebih layak, dan dekat dengan keluarga dan tetangga.
“Emak juga ingin menyekolahkan Sania ke PAUD. Kasihan di sini tidak punya teman, hanya sama emak saja mainnya,” ucapnya lirih.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sulit Ekonomi, Mak I'ah Jual Rumah dan Tinggal di Gubuk Sawah dengan Cucu 5 Tahun"
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR