Hal itu dikarenakan jika sebuah aktivitas gempa sampai mengeluarkan bunyi ledakan, artinya kedalaman hiposenter gempa tersebut sangat dangkal dan dekat permukaan.
Jika itu terjadi, maka akan tercatat oleh sensor gempa.
Saat ini BMKG mengoperasikan lebih dari 22 sensor gempa dengan sebaran yang merata di Jawa Tengah.
Jika terjadi gempa di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya, maka dipastikan gempa tersebut akan terekam untuk selanjutnya diproses untuk kami tentukan magnitudo dan lokasi titik episenternya untuk diinformasikan kepada masyarakat.
Bunyi ledakan gempa hanya sekali
Daryono juga menjelaskan bahwa bunyi ledakan akibat gempa sangat dangkal lazimnya hanya terjadi sekali saat terjadi patahan batuan, dan tidak berulang-ulang.
Seperti halnya peristiwa gempa dangkal yang mengeluarkan dentuman keras di Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang pada 17 Februari 2014.
Gempa Lereng Merbabu saat itu memiliki magnitudo M 2,7 terjadi pagi hari pukul 06.01.19 WIB.
Episenternya terletak pada koordinat 7,39 LS dan 110,48 BT dengan kedalaman 3 km.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR