Ini terutama karena kurangnya sampel jaringan yang diawetkan dari periode itu.
Jadi jika virus influenza bukan virus yang bertanggung jawab atas pandemi 1889-1890, dapatkah ada pelakunya lagi?
Karena nenek moyang paling baru dari bovine virus corona dan hCoV-O43 juga ditelusuri sekitar tahun 1890, dan hCoV-OC43 sekarang diketahui memiliki potensi untuk menyerang dan menyerang sistem saraf, mungkinkah pandemi 1889-1890 menjadi hasil dari lompatan virus corona sapi ke manusia?
Jika jawabannya "ya", pertanyaan berikutnya adalah: dapatkah adaptasi dan ko-evolusi dalam 130 tahun sejak pandemi ini menjelaskan mengapa CoV-OC43 saat ini hanya menyebabkan gejala seperti pilek pada manusia?
Bagaimana mungkin virus diri yang menewaskan satu juta orang pada tahun 1890-an sekarang menyebabkan tidak lebih dari beberapa isak yang tidak nyaman?
Ini mungkin bisa menjadi studi kasus utama dalam kekebalan kawanan.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR