Advertorial
Intisari-Online.com - Saat ini, pemerintah Indonesia masih berusaha untuk menghentikan penyebaran virus corona (Covid-19).
Apalagi jumlah kasus virus corona di Indonesia sudah mencapai lebih dari 11.000 kasus dan sudah tersebar di 34 provinsi.
Ada kemungkinan, kondisi ini akan terus terjadi hingga beberapa bulan ke depan.
Kondisi yang dimaksud adalah tetap di rumah, bekerja dari rumah, dan tidak mudik.
Ternyata ada lagi satu masalah yang mungkin akan dihadapi warga Indonesia.
Yaitu kekeringan.
Presiden Joko Widodo mengingatkan jajarannya untuk mewaspadai dampak kekeringan.
Sebab dampak kekeringan bisa membuat ketersediaan bahan pokok untuk ke depannya berkurang.
Pasalnya, Presiden Jokowimenyampaikan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait 30 persen wilayah zona musim (ZOM) yang akan mengalami kemarau lebih kering dari tahun sebelumnya.
"Urusan yang berkaitan dengan musim kemarau harus kita hitung benar-benar."
"Karena berdasarkan prediksi dari BMKG, 30 persen wilayah-wilayah yang masuk zona musim ke depan akan mengalami kemarau yang lebih kering dari biasanya," kata Presiden Jokowi
Selain itu, Presiden Jokowijuga mengingatkan soal peringatan Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) terkait krisis pangan dunia.
Untuk itu, Kepala Negara bergarap ketersediaan dan stabilitas harga pangan tidak terganggu selama musim kemarau.
"Oleh sebab itu, antisipasi, mitigasi harus betul-betul disiapkan sehingga ketersediaan dan stabilitas harga bahan pangan tidak terganggu," jelasnya.
(Fransiskus Adhiyuda Prasetia)
(Artikel ini telah tayang diTribunnews.comdengan judul "Jokowi: 30 Persen Wilayah Zona Musim Akan Alami Kekeringan")