Advertorial

Didi Kempot Meninggal Diduga Karena Serangan Jantung, Inilah 5 Tanda Seseorang Akan Mengalami Serangan Jantung, Salah Satunya Kelelahan

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Penulis

Namun penyebab kematiannya belum diketahui, hingga kini dan beberapa dugaan baru diungkapkan., salah satunya serangan jantung.
Namun penyebab kematiannya belum diketahui, hingga kini dan beberapa dugaan baru diungkapkan., salah satunya serangan jantung.

Intisari-online.com - Kembali lagikabar duka datang dari dunia musik Indonesia, musisi campursari Didi Kempot alias God Father of Broken Heart meninggal dunia.

Kabar ini cukup mengejutkan karena menjelang akhir tahun 2019, nama Didi Kempot sangat populer dan terkenal karena lagu-lagu patah hati ciptaannya.

Namun, kini sang maestro pencipta tembang stasiun balapan itu dikabarkan meninggal dunia hari ini Selasa (5/5/2020).

Melansir Tribun Solo, Senin (5/5) Didi Prasetyo atau Didi Kempot, meninggal dunia pukul 07:45.

Baca Juga: Tak Pernah Kebagian Jatah Sembako meski Hidup Sebatang Kara, Mbah Katinem Nangis Histeris Baru Kali Ini Dapat Paket Bantuan: 'Matur Suwun Sanget'

Humas RS Kasih Ibu, David membenarkan kabar meninggalnya sang maestro.

"Iya meninggal dunia di Rumah Sakit Kasih Ibu," jelasnya pada Selasa (5/5).

Namun penyebab kematiannya belum diketahui, hingga kini dan beberapa dugaan baru diungkapkan.

Melansir Kompas TV, kakak kandung Didi Kempot, Lilik mengatakan sang adik selama ini tidak memiliki riwayat penyakit berat.

Baca Juga: Dijuluki 'Godfather of Broken Heart', Ternyata Didi Kempot Curhat Pernah Patah Hati di Usia 14 Tahun, 'Saat Itu Karena Beda Kasta'

"Engga ada riwayat penyakit mbak," jelasnya.

Dugaan awalnya Didi Kempot meninggal dunia karena kelelahan, karena banyak kegiatan.

"Kalau saya prediksi ya begitu mbak kelelahan," ujarnya kepada KompasTV.

Sementara dugaan lain, dokter Rumah Sakit Kasih Ibu Solo menjelaskan, dari diagnosis awal, meninggalnya Didi Kempot (53) karena henti jantung.

"Diagnosa saat masuk henti jantung," ujar Manajer Humas RS Kasih Ibu Solo Divan Fernandez dikutip dari Kompas TV, Selasa (5/5/2020).

Divan menjelaskan, Didi tiba di IGD pukul 07.25 dalam kondisi tidak sadar.

"Henti napas, henti jantung. Setelah kita lakukan pertolongan, kita resusitasi

Dengan tingginya risiko serangan jantung, maka kita perlu mengetahui gejala awal penyakit ini.

Inilah 5 gejala awal serangan jantung.

Baca Juga: Tak Memiliki Riwayat Penyakit Berat, Inikah Penyebab Didi Kempot Meninggal Dunia ?

1. Nyeri perut

Gejala serangan jantung juga bisa menyebabkan masalah perut, seperti mual, muntah atau perut tegang. Terutama terjadi pada wanita.

"Ini bisa saja karena makanan yang diasup."

"Tapi bisa juga karena serangan jantung, jadi cobalah hubungi dokter," kata Dr. Rosen.

2. Sakit punggung, lengan, atau dada

Pada laman MyHeartSisters.org dijelaskan, sel otot jantung mulai kehabisan oksigen selama serangan jantung karena pembuluh darah tersumbat, darah yang mengangkut oksigen pun terhalang.

Sinyal sakit kemudian dikirim melalui sistem syaraf. Otak kita mungkin akan bingung perihal asal sinyal tersebut karena kedekatan syaraf.

Sehingga bisa saja sakit tersebut terasa di bahu, siku, punggung atas, rahang, atau leher.

Karena sakit itu seringkali tidak diikuti rasa berat di dada yang diasosiasikan sebagai serangan jantung, maka banyak orang mengabaikannya.

"Beberapa pasien mengatakan sakit tersebut hanya terasa saat berolahraga. Jadi, mereka berasumsi sakit itu datang karena olahraga, padahal tidak," ujarnya.

Baca Juga: Karyanya Terkait Virus Corona Begitu Kontroversial Sampai Dikabarkan Berani Selundupkan Dokumen Rahasia dari China dan 'Dijual' ke Amerika, Ilmuwan ini Beberkan yang Sebenarnya Terjadi

3. Napas pendek

Jika nafas pendek terjadi saat kita berada di penerbangan atau naik tangga, maka hal itu lumrah.

Namun, jika kita merasakan dirimu tiba-tiba termegap-megap mencari udara, maka itu bisa menjadi sinyal serangan jantung.

Annapoorna Kini, MD, dari The Mount Sinai Hospital menambahkan, jika nafas pendek tersebut terjadi saat bangun tidur, itu juga bisa menjadi sinyal ada hal yang tidak beres.

Menurut MayoClinic.com, jantung mengambil peran kunci dalam mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh dan mengeluarkan karbon dioksida dari jaringan.

Sehingga, aliran darah yang terhambat bisa berdampak pada cara kita bernafas.

4. Nyeri dada atau sendawa

Jika kamu merasakan nyeri dada sesekali kambuh setelah makan berat, hal itu tak perlu dikhawatirkan.

Namun, jika nyeri dada terjadi di luar kebiasaan dan rasanya sangat mengganggu, hubungi dokter karena itu bisa jadi adalah tanda serangan jantung.

Gastroenterologis Ryan Madonick menjelaskan kepada Health.com, nyeri dada seperti terbakar disebut Angina.

Angina disebabkan kurangnya aliran darah ke jantung dan menyebabkan serangan jantung terjadi.

Baca Juga: Diagnosis Awal Didi Kempot Meninggal Karena Henti Jantung: 1 Bulan Sebelum Serangan Jantung, Tubuh Sudah Tunjukan 6 Sinyal Ini, Waspada!

5. Kelelahan

Menurut Kardiolog di Northwell Health, Dr. Stacey E. Rosen, MD, kelelahan adalah salah satu gejala umum penyakit jantung. Terutama terlihat pada pasien wanita.

Dilansir dari laman WebMD, selama serangan jantung terjadi, aliran darah ke jantung menurun. Sehingga otot jantung mengalami ketegangan ekstra yang akan membuat kita kelelahan.

"Selama 25 tahun praktik, saya melihat orang-orang yang mengalami serangan jantung melaporkan mereka mengalami kelelahan dan tidak bisa beraktivitas normal," ujar Dr. Rosen.

Jika Anda mengalaminya dan khawatir tanda tersebut adalah gejala penyakit jantung, lakukanlah tes aktivitas jantung dengan Electrocsrdiogram (EKG).

Artikel Terkait