Advertorial
Intisari-online.com -Rusia merupakan salah satu negara yang masih 'terlihat' stabil di tengah pandemi Covid-19 ini.
Meski negara yang dipimpin oleh Vladimir Putin tersebut sudah catat kasus Covid-19, tetapi negara mereka seperti tidak tersentuh.
Namun melansir CNN Internasional, ternyata ada kabar mengerikan dari negara yang bersebelahan dengan China tersebut.
Dikabarkan terdapat tiga petugas medis yang rupanya adalah dokter yang telah jatuh dari jendela rumah sakit di Rusia.
Penyebab mereka melakukan hal tersebut masih diselidiki.
Kejadian yang telah terjadi sekitar dua minggu yang lalu ini membuat publik memperhatikan kondisi bekerja dokter dan tenaga medis menghadapi pandemi Covid-19 di Rusia.
Dari tiga dokter tersebut, dua dikabarkan meninggal sementara satu cidera dan harus dirawat di rumah sakit.
Ketiga insiden ini telah timbulkan diskusi mendalam di pihak pers Rusia serta di media sosial.
Alexander Shulepov, dokter ambulans di Voronezh, kota yang berjarak 320 mil di sebelah selatan Moskow, sedang dalam kondisi serius setelah jatuh dari jendela rumah sakit pada Sabtu 2/5/2020.
Stasiun TV lokal mengutip petugas kesehatan regional, mengatakan Shulepov jatuh dari jendela di lantai dua rumah sakit Novousmanskaya tempatnya bekerja.
Rumah sakit tersebut juga merupakan rumah sakit tempat ia dirawat setelah positif mengidap Covid-19.
Shulepov dirawat di rumah sakit untuk virus Corona pada 22 April silam.
Hari tersebut juga merupakan hari ia dan koleganya Alexander Kosyakin memposting video online mengatakan jika Shulepov dipaksa untuk bekerja setelah hasil tesnya keluar.
Kosyakin sebelumnya mengkritik administrasi rumah sakit terkait kurangnya APD.
Hal tersebut ia sampaikan di media sosialnya, dan kemudian ditanyakan oleh polisi untuk tuduhan menyebarkan berita palsu.
Kosyakin mengkonfirmasi detail ini kepada sebuah wawancara untuk CNN.
"Shulepov sedang dirawat di ICU, setahuku ia sedang dalam kondisi serius, terakhir aku berbicara kepadanya adalah pada 30 April, kami saling mengecek satu sama lain," ujar Kosyakin.
"Saat itu ia merasa baik-baik saja, ia bersiap untuk keluar dari rumah sakit, dan tiba-tiba saja ini terjadi, tidak jelas mengapa dan untuk apa, sangat banyak pertanyaan yang aku sendiri belum temuka jawabannya."
Polisi Rusia masih belum memberikan tanggapan mereka.
Rumah sakit Novousmanskaya mengatakan dalam pernyataan mereka jika Shulepov telah diberhentikan segera setelah ia mengabarkan pihak administrasi rumah sakit mengenai diagnosa Covid-19 yang positif.
Ia ditawari agar dirawat di ruang isolasi.
Tiga hari kemudian, Shulepov menarik kembali pernyatannya sebelumnya, dan mengatakan videonya dengan Kosyakin dia "kewalahan dengan emosi".
Video kedua ia rekam bersama Igor Potanin, ketua dokter rumah sakit Novousmanskaya, mengatakan jika tenaga medisnya memiliki APD yang memadai.
"Aku berbicara mengenai hal ini kepada pegawai departemen di sini: aku tidak akan biarkan siapa saja merawat pasien jika kami tidak memiliki APD yang memadai, aku bilang kepada mereka aku akan pergi sendiri ke sana, dan tidak mengirim siapa-siapa," ujar Potanin.
Shulepov adalah tenaga medis ketiga di Rusia yang jatuh dari jendela dalam 2 minggu terakhir ini.
Pada 1 Mei, Elena Nepomnyashchaya, kepala dokter di rumah sakit Krasnoyarsk, Siberia, meninggal setelah habiskan beberapa minggu di ICU.
Stasiun TV lokal TVK Krasnoyarsk melaporkan pada saat itu Nepomnyashchaya sengaja jatuh dari jendela di tengah rapat dengan petugas kesehatan regional.
Saat itu mereka tengah membahas mengubah klinik menjadi fasilitas untuk menampung pasien virus Corona.
Nepomnyashchaya dilaporkan melawan pengubahan tersebut karena kurangnya APD di rumah sakit yang dimaksud.
Departemen Regional Kementerian Kesehatan menampik tuduhan dalam sebuah pernyataan, yang tambahkan jika rumah sakit sudah dipersiapkan untuk pasien virus Corona dan staffnya telah dilatih dan diberi peralatan memadai.
Kemudian pada 24 April, Natalya Lebedeva, kepala petugas gawat darurat di Star City, tempat pelatihan untuk kosmonaut Rusia, meninggal di rumah sakit setelah terjun dari jendela.
Rumah sakitnya berada di bawah kuasa Federal Biomedical Agency, yang mengatakan mereka merawatnya karena ia suspect Corona.
Rumah sakit tersebut juga merilis pernyataan jika "kecelakaan tragis" terjadi, tanpa menjelaskan lebih jauh.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini