Advertorial

Sangat Menghancurkan dan Beracun, Rusia Rancang 'Monster Bawah Laut' Terbesar di Dunia yang Siap Diledakkan dari Jarak Jauh

Tatik Ariyani

Penulis

Rusia telah merancang "bom kiamat" terbesar di dunia yang dapat diaktifkan dari jarak jauh.
Rusia telah merancang "bom kiamat" terbesar di dunia yang dapat diaktifkan dari jarak jauh.

Intisari-Online.com -Rusia telah merancang "bom kiamat" terbesar di dunia yang dapat diaktifkan dari jarak jauh.

Melansir Mirror, Kamis (30/4/2020), Rudal Skif yang mematikan itu bertenaga nuklir dan terletak di dasar laut di lepas pantai.

Rudal itu siap digunakan sebagai upaya terakhir jika perang antara Timur dan Barat pecah.

Agaknya juga dimaksudkan untuk menunjukkan pada dunia bahwa Rusia 'tidak dapat dikalahkan'.

Baca Juga: Dijuluki 'Monster' Saat Kecil Gara-gara Warna Kulit dan Matanya, Justru Setelah Dewasa Wanita Ini Jadi Primadona Kaum Lelaki

Rudal itu memiliki jangkauan 6.000 mil, bergerak dengan kecepatan 60 mph (meter per jam).

Jika diaktifkan, rudal itu dapat menghancurkan sejumlah kapal.

Ledakannya juga akan mencemari area laut dan pantai yang luas (sekitar Kepulauan Inggris atau pantai Amerika selama bertahun-tahun) dengan elemen radioaktif sintetis Cobalt-60.

Nuklir beracun itu sangat besar sehingga harus menggunakan kapal yang dirancang secara khusus untuk menurunkannya ke laut.

Baca Juga: Salahkan China Atas Virus Corona yang Sebabkan 63.861 Kematian di AS, Trump Akan Lakukan Hal Ini pada China

Rudal itu benar-benar akan menciptakan kerusakan yang menghancurkan dan tahan lama.

'Monster' itu memiliki panjang 25 meter, berat 100 ton dapat menunggu selama bertahun-tahun.

Persisnya, rudal itu terletak di dasar laut sedalam 3.000 kaki (sekitar 915 meter).

Baca Juga: Berhasil Sembuhkan Lebih dari 60.000 Pasien Covid-19, China Bongkar 10 Rahasia Tingginya Tingkat Kesembuhan, Siapa Sangka Salah Satunya Pengobatan Tradisional

Pada bulan Februari, para ahli melihat benda besar yang mereka percayai adalah versi terbaru dari "pembuat tsunami" drone nuklir Poseidon di Moskow, tetapi sekarang diyakini sebagai Skif.

Poseidon muncul pada 2015 sebagai drone nuklir, dengan kekuatan yang dapat memicu tsunami yang menghancurkan pantai.

Tetapi para ahli sekarang percaya penampakan tersebut sebenarnya dari Skif, di atas kapal Rusia Akademik Aleksandrov selama uji coba laut.

Kapal dipindahkan dengan tenang ke Angkatan Laut Rusia pada 12 April di pelabuhan Arktik Severomorsk, Murmansk.

Baca Juga: Guru Besar UI Meyakini 'Masalah Lama' Ini yang Jadi Pemicu Tingginya Kasus Positif dan Kematian Akibat Covid-19 di Jakarta, Begini Penjelasannya

Ini ditugaskan untuk Unit rahasia-No. 4.0056 "Direktorat Utama untuk Penelitian Deep-Water" dan dipandang sebagai kapal peluncuran untuk perangkat.

Sebagai upaya terakhir masa perang, kapal itu dapat mencapai pelabuhan di kedua sisi Atlantik dan dapat diposisikan di sekitar celah Greenland-Islandia-Inggris dan di Laut Utara.

Senjata itu adalah yang terbaru dari serangkaian senjata maritim yang diciptakan Kremlin untuk menargetkan Barat.

Paul Schulte, mantan direktur kontrol senjata Kementerian Pertahanan Inggris, mengatakan: "Skif tampaknya menjadi senjata kiamat pilihan terakhir, dimaksudkan untuk melambangkan bahwa Rusia 'tidak pernah bisa dikalahkan'.

"Ini merupakan tantangan strategis yang aneh bagi Barat."

Baca Juga: Diklaim 'Kebal' Kiamat dan Mampu Kembalikan Apapun yang Punah di Muka Bumi, Bungker Ini Justru Terancam karena Perubahan Iklim

Artikel Terkait