Intisari-Online.com - Hingga saat ini, kasus virus corona di Amerika Serikat melebihi 1 juta kasus, menurut data worldometer.
Sedang korban meninggal mencapai 63.861 orang dan kesembuhan mencapai 152.324 orang.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa dia mengancam tarif baru bagi China dan perjanjian perdagangan dengan China sekarang menjadi kepentingan kedua bagi pandemi virus corona.
Mengutip Reuters, Jumat (1/5), retorika Trump yang tajam terhadap China mencerminkan rasa frustasinya yang semakin besar dengan China atas pandemi corona yang telah menyebabkan puluhan ribu nyawa di Amerika Serikat melayang, dan memicu kontraksi ekonomi dan mengancam peluangnya untuk terpilih kembali dalam pemilihan presiden November mendatang.
Dua pejabat Amerika Serikat yang enggan disebut namanya mengungkapkan sejumlah pilihan terhadap China sedang dibahas, tetapi memperingatkan bahwa upaya-upaya itu masih dalam tahap awal.
Rekomendasi belum mencapai tingkat tim keamanan nasional puncak atau Presiden Trump, menurut seorang pejabat kepada Reuters.
"Ada diskusi mengenai seberapa sulit untuk menghantam China dan bagaimana mengkalibrasi dengan benar," ujar salah satu sumber.
"Kami menandatangani kesepakatan dagang tempat mereka seharusnya membeli, dan sebenarnya mereka sudah banyak membeli. Tapi itu sekarang menjadi sekunder dari apa yang terjadi dengan virus," kata Trump kepada wartawan seperti dikutip Reuters.
Source | : | kontan |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR