Advertorial
Intisari-Online.com - Baru-baru ini, pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, dikabarkan sakit parah hingga meninggal.
Namun, hingga kini kebenaran kabar tersebut masih simpang siur.
Kabar tersebut mulai beredar setelah Kim melewatkan beberapa acara penting negara, seperti peringatan hari ulang tahun kakeknya, Kim Il Sung, pada Rabu (15/4/2020).
Itu adalah perayaan paling penting dan terbesar di Korut yang dikenal dengan Day of the Sun.
Padahal, sejak berkuasa pada tahun 2011 lalu, Kim tidak pernah absen dari perayaan ulang tahun pendiri Korea Utara tersebut.
Tak hanya sebagai tokoh Korut yang dihormati Kim Jong Un dan rakyatnya, Kim Il Sung rupanya juga memiliki relasi spesial dengan Presiden pertama Indonesia, Soekarno.
Menurut Duta Besar Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) atau Korea Utara, Ri Jong Ryul, eratnya hubungan Soekarno dengan Kim Il Sung dimulai sejak tahun 1964.
Melansir Wartakota, saat itu Soekarno melakukan kunjungan resmi ke DPRK.
Kemudian hal tersebut dibalas dengan kunjungan Kim Il Sung dan anaknya, Kim Jong Il ke Indonesia padaApril 1965.
"Selain untuk mempererat hubungan bilateral, kunjungan Kim Jong Il saat itu sekaligus untuk menghadiri peringatan 10 tahun Konferensi Asia Afrika yang pertama kali diadakan pada tahun 1955 di Bandung," kata Ri seperti dikutip Antara Edisi tahun 2015.
Saat mengunjungi Indonesia, Kim Il Sung juga diajak ke Kebun Raya Bogor oleh Soekarno.
Di sana, Kim Il Sung diberi anggrek yang begitu menarik hatinya.
Menurut buku yang diterbitkan Pyongyang Korea pada abad ke-20: 100 Kejadian penting, menceritakan awal Kim Il Sung tertarik pada anggrek itu saat diajak berjalan-jalan di Kebun Raya Bogor.
Saat itu, Kim Il Sung berhenti di depan sekuntum bunga tertentu, batangnya meregang lurus, daunnya membentang seimbang, memberikan tampilan cantik,d an warna merah mudanya pada saat mekar menunjukkan keanggunan dan martabatnya.
Dia berkata bahwa bunga itu terlihat menawan hati, dan dia berbicara meluap-luap karena telah berhasil menemukannya.
Soekarno berkata bahwa tumbuhan itu belum memiliki nama.
Soekarno pun akan menamainya menurut nama Kim Il Sung.
Awalnya Kim Il Sung menolak tawaran Soekarno, tetapi Soekarno tetap bersikeras bahwa menerapkan nama Kim Il Sung pada bunga itu adalah sebuah kehormatan besar.
Sebab Kim Il Sung telah menunjukkan penggalian yang besar demi manfaat yang diraih umat manusia.
Anggrek tersebut pun kemudian dinamai Kimilsungia.
Bunga itu kemudian dibudidayakan secara luas di Korea Utara, bahkan diadakan festival Kimilsungia tiap tahunnya.
"Kemudian saat kedua pemimpin berjalan-jalan ke Kebun Raya Boor, Soekarno memberikan sebuah bunga anggrek sebagai hadiah ulang tahun kepada Kim Il Sung, yang diberi nama Kimilsungia," tuturnya.
Bunga anggrek jenis Dendrobium tersebut hingga kini menjadi salah satu bunga yang paling terkenal di Korea Utara.
Kimilsungia adalah simbol ikatan persahabatan antara Indonesia dan DPRK.
Ri menambahkan, "Karena itulah negara kami tidak akan pernah melupakan Indonesia."
Sejak tahun 1999, setiap bulan April, Korea Utara merayakan Festival Kimilsungia.
Festival tersebut untuk memeringati ulang tahun Kim Il Sungd an menghormati hubungan dengan Indonesia.