Advertorial

Donald Trump: 'Kami Sangat Murka dengan China' Setelah Kasus Covid-19 di Amerika Hampir 1 Juta Pasien, Sekarang Menuntut Milyaran Dolar untuk Kompensasi

May N

Editor

Intisari-online.com -Donald Trump menghadapi banyak masalah setelah Covid-19 muncul.

Jumlah kasus Covid-19 terkonfirmasi di seluruh dunia telah meningkat mencapai tiga juta kasus pada Senin.

Dari seluruh jumlah tersebut, hampir 1 juta kasus berasal dari Amerika Serikat saja.

Trump akhirnya menyadari akan semakin banyak warga Amerika meninggal karena Covid-19.

Baca Juga: Perawat Ini Klaim Pasien Virus Corona di Kotanya Meninggal Bukan Karena Virusnya, Tetapi Cara Penanganannya, 'Itu Seperti Film Horor'

Setidaknya, lebih dari prediksinya.

Kematian di Amerika sendiri karena Covid-19 telah mencapai 56 ribu kasus, atau lebih dari seperempat kasus kematian Covid-19 di seluruh dunia.

"Jadi, ya, kita telah kehilangan banyak orang," ujar Trump dalam konferensi pers di the Rose Garden, dilansir dari South China Morning Post.

"Namun jika kalian melihat proyeksi aslinya, 2.2 juta, kita mungkin menuju 60 ribu sampai 70 ribu."

Baca Juga: Temui Dassault Mirage IIICJ, Pesawat 'Pembelah Langit' Israel yang Mampu Menanjak hingga 15.000 Meter dalam 6 Menit, Mampu Menjangkau Mesir dalam Sekejap

Pers Amerika mendesak Donald Trump dalam konferensi pers di White House Senin kemarin terkait layakkah dia dipilih lagi setelah krisis Covid-19 ini.

Pasalnya jumlah warga Amerika yang meninggal di rentang waktu enam minggu ini saja lebih banyak daripada jumlah warga Amerika yang meninggal di Perang Vietnam.

Sejarah mencatat, Perang Vietnam telah membunuh kira-kira 58 ribu tentara Amerika selama perang.

Menanggapi tingginya angka kematian di negaranya, Trump menyebut, "ini terlalu banyak, satu orang saja sudah terlalu banyak untuk ini.

Baca Juga: Bisa Disimpan Lama, Inilah 5 Makanan Buka Puasa yang Sehat untuk Anak Kos!

Namun ia kemudian mengingatkan kefatalan akan lebih berbahaya jika ia tidak menutup pintu masuk untuk pendatang dari China dan Eropa.

Beberapa negara bagian Amerika telah membuka kembali bisnis di tengah prediksi tingkat pengangguran dapat mencapai 16 persen pada April.

Separuh dari jumlah kematian berasal dari Eropa, pada Senin mencapai 126.233 kematian di Eropa.

Dengan ini, Donald Trump mengatakan China dapat mencegah wabah ini menjadi pandemi.

Baca Juga: Penerbangan Ditutup Akibat Corona, Turis Singapura Terjebak dan Kehabisan Uang di Bali, Ia pun Terpaksa Tinggal di Gubuk

Ia akan menuntut gambaran penting dari ini semua sebagai kompensasi dari Covid-19.

Telah dicatat minggu lalu jika Presiden Amerika Serikat mengungkapkan pihak administrasinya melakukan "investigasi serius" mengenai aksi yang bisa mereka lakukan melawan pemerintah China.

Investigasi tersebut juga mencari bagaimana Wuhan menanganani wabah tersebut.

Dalam konferensi pers kemarin, Trump mengatakan berikut ini: "Kami sangat murka dengan China.

Baca Juga: Bung Karno Pernah Terang-terangan Ungkap Konspirasi Pembunuhan Dirinya, Dokumen Diplomatik ‘Akui’ CIA Ingin Membunuhnya, Inilah Daftar Upaya Pembunuhan Terhadap Soekarno

"Kami yakin Covid-19 dapat dihentikan di sumber mereka.

"Virus itu bisa dihentikan dengan cepat dan tidak akan menyebar ke seluruh dunia."

Kemudian ia menjawab pertanyaan mengenai laporan tuntutan Jerman sebesar milyaran Euro diminta dari China.

Trump mengatakan, "kami selalu punya cara melakukan hal lebih mudah daripada itu.

Baca Juga: Dosen Poltekkes Mengatakan Bahwa Hanya 3 Golongan yang Rentan Virus Corona, Wabah Ini Jangan Dipandang dari Sudut Politik

"Jerman sedang mencari tahu sesuatu, kita juga sedang mencari tahu sesuatu, dan kita sedang bicarakan lebih banyak uang daripada yang dibicarakan Jerman.

"Kami belum menentukannya, itu sangat penting.

"Jika kalian lihat seluruh dunia, ini kerusakan tingkat dunia. Kerusakan ini di Amerika, tetapi juga ada di dunia."

Donald Trump sudah berkali-kali mengkritik China seiring dengan cara menangani Covid-19 di negaranya telah meningkatkan tekanan perlunya menutup perbatasan Amerika dari China.

Baca Juga: Tembus 3 Juta Kasus di Seluruh Dunia, Tapi 15 Negara Miskin Ini Klaim Tak Ada Satu Pun Warganya yang Terinfeksi Virus Corona, 2 Negara Diragukan

"Tidak ada kecuali satu negara pantas dituntut untuk apa yang terjadi," ujarnya pada Senin (27/4/2020).

"Tidak ada yang menyalahkan siapapun. Kita hanya melihat sekelompok orang yang seharusnya menghentikan penyebaran virus itu."

Ia tambahkan Amerika akan selalu ingat siapa saja yang "berkorban untuk alasan tidak kompetennya orang lain atau selain masalah inkompeten".

Ia lalu berkata China "dapat melindungi seluruh dunia, tidak hanya kita, seluruh dunia".

Baca Juga: Manfaat Daun Dewa untuk Wajah Karena Kandungan Ini yang Bisa Cegah Penuaan Dini Serta Manfaat Lainnya

Presiden juga mendiskusikan mengenai hubungannya dengan China terkait wabah Covid-19 ini.

Ia sebutkan defisitnya "turun di bawah pengawasan administrasinya" sebelum ia "mengambil tarif masif untuk China".

Ia kemudian menyebutkan caranya memberikan bantuan 10 miliar Dolar untuk petani "yang secara sepihak ditarget oleh China".

"Belum ada yang pernah melakukan hal itu sebelumnya. Kami tidak pernah mengambil sepeserpun dari China," ujarnya.

Baca Juga: Praktikkan Anjuran Donald Trump, Seorang Pria Nekat Minum Desinfektan yang Dipercaya bisa Menyembuhkan Virus Corona

"Kini tiba-tiba, tentu kalian semua tahu, kita kehilangan 10 milyar dolar.

"Aku membantu petani dengan memberikan mereka, dua tahun lalu, 12 milyar dolar, semua dari China. Dan masih banyak tersisa juga.

"Tahun berikutnya, 16 milyar dolar, dan tahun ini kami juga akan membantu petani kita."

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait