Advertorial
Intisari-online.com -"Aku memang tahu bagaimana keadannya, untuk saat ini," ujar Donald Trump dikutip dari South China Morning Post.
Presiden Amerika Serikat ini terus saja mengabaikan laporan jika kesehatan Kim Jong-Un sedang dalam bahaya.
Senin kemarin Trump mengatakan ia memiliki 'ide bagus mengenai kondisi Kim Jong-Un.
Ia bahkan mengatakan hal tersebut dalam briefing press di White House, tanpa menyebutkan dengan jelas sumber informasinya.
"Mungkin Anda akan mendengarnya tidak lama lagi."
Diketahui Kim Jong-Un telah absen dari perayaan ulang tahun kakeknya Kim Il-Sung pada 15 April silam.
Tanggal tersebut merupakan hari paling penting di kalender politik Korea Utara tetapi justru Kim Jong-Un tidak hadir.
Sampai saat ini ia tidak terlihat di publik.
Ia muncul di publik terakhir kali pada pertemuan Partai Buruh pada 11 April lalu.
Donald Trump, meski perundingannya dengan Kim Jong-Un untuk denuklirisasi bagi Korea Utara tidak menghasilkan hasil apapun tetap beranggapan jika hubungan mereka berdua baik-baik saja.
Padahal, semenjak kedua pertemuan mereka dari tahun 2018 silam, pertemuan kedua pada Februari 2019 di Hanoi tidak menghasilkan kesepakatan konkret.
Presiden Amerika tersebut juga telah menampik laporan jika Kim Jong-Un sedang tidak sehat.
"Kurasa laporan itu salah," ujarnya dalam briefing harian White House minggu lalu.
Ia juga menambahkan jika ia tahu laporan tersebut berdasarkan "dokumen lama".
Padahal sudah jelas dari Daily NK, situs di Seoul yang melaporkan minggu lalu Kim sedang memulihkan diri dari operasi jantung pada 12 April.
Situs tersebut mengutip sumber anonim di Korea Utara.
Media propaganda Korea Utara sendiri diam saja mengenai keberadaan Kim.
Sementara itu presiden Korea Selatan Moon Jae-In dikabari oleh penasihat keamanan andalannya jika Kim Jong-Un "hidup dan sehat".
"Posisi pemerintah kami sangat tegas," ujar penasihat keamanan negara Moon Chung-In dilansir dari wawancara dengan CNN.
"Kim Jong-Un hidup dan sehat."
Donald Trump dianggap warganya terlalu mementingkan kondisi "rekan politiknya" dibandingkan nasib warga Amerika.
Pasalnya kasus Covid-19 di Amerika semakin bertambah dengan pesat.
Saat ini kasus infeksi Amerika mendekati 1 juta pasien dan 56 ribu sudah meninggal.
Sementara itu mengutip CNN International, Donald Trump dinilai menambah kebingungan yang sudah ada terkait kesehatan Kim Jong-Un.
Pasalnya, setelah ia mengatakan ia punya "ide bagus" terkait kondisi Kim Jong-Un, ia kemudian mengatakan selanjutnya jika "tidak ada yang tahu di mana ia berada."
Ditanya mengenai status Kim Jong-Un pada Senin, Trump mengatakan, "Aku tidak bisa mengatakan tepatnya, ya aku punya gagasan bagus tentang ini, tetapi aku tidak bisa membicarakannya sekarang. Kuharap ia sehat."
Namun kemudian dalam konferensi pers yang sama ia Trump menyebutkan kepada reporter, "Ia tidak mengatakan apapun Sabtu kemarin. Tidak ada yang tahu dia di mana sehingga ia pasti belum mengatakannya.
"Jika benar ia mengatakan sesuatu pasti akan menjadi berita besar. Jadi kurasa tidak."
Ketika ia ditanya mengenai kasus Covid-19 di negaranya, ia mengatakan dalam konferensi pers tersebut, "Jadi, ya, kita kehilangan banyak orang. Namun jika kalian melihat gambaran aslinya sebanyak 2.2 juta, kita mungkin menuju 60 ribu sampai 70 ribu."
Pers menanyainya apakah ia pantas dipilih lagi setelah kehilangan lebih banyak warga Amerika di enam minggu dibandingkan pada Perang Vietnam.
Perang Vietnam telah menewaskan 58 ribu tentara Amerika.
"Itu terlalu banyak, satu orang pun terlalu banyak untuk ini," tambahnya mengenai jumlah kematian karena Covid-19 sebelum mengingatkan jika ia telah mencegah semakin besar kefatalan dengan larangannya terhadap warga asing masuk melalui China dan Eropa.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini