Advertorial
Intisari-Online.com - Belakangan ini pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, menyita perhatian masyarakat dunia.
Pasalnya, muncul rumor jika sosok diktaktor ini mengalami kondisi kritis usai operasi jantung.
Bukan hanya kritis, banyak juga yang menduga jika Kim Jong Un telah tiada.
Meski kini telah muncul berbagai klaim bahwa Kim Jong Un dalam keadaan sehat, namun perbincangan tentang kemungkinan sang pemimpin Korea Utara dalam kondisi kritis belum juga reda.
Terkait penyakit jantung, faktanya keluarga pemimpin Korea Utara KIm Jong Un memiliki sejarah penyakit ini.
Selain penyakit jantung, keluarga Kim juga memiliki riwayat penyakit diabetes.
Mengutip Kompas.com yang melansir New York Post, Kim Jong Un menduudki takhta kepemimpinan Korea Utara setelah ayahnya wafat pada 2011.
Kim Jong Il sendiri dilaporkan meninggal karena serangan jantung di usia 70 tahun.
Ayah Kim Jong Un tersebut juga menggantikan ayahnya, yaitu Kim Sung Il, pada 1994.
Tak berbeda dari cucu dan anaknya, Kim Sung Il yang merupakan pendiri Korea Utara [un dilaporkan wafat karena penyakit jantung di Pyongyang di usia 82 tahun.
Seperti Kim Jong Un, Kim Jong Il juga dikenal mempunyai diabetes dan perokok.
Bahkan, dia pernah memerintahkan ilmuwan Korut meniru rokok favoritnya, Rothman.
Melansir Kompas.com, riwayat keluarga memang menjadi salah satu faktor risiko penyakit jantung.
Namun, menurut dokter jantung Sapna Legha, banyak faktor lain yang berperan besar dalam menjaga kesehatan jantung.
"Anda berisiko lebih tinggi jika memiliki orangtua atau saudara kandung dengan riwayat penyakit jantung sebelum usia 55 tahun untuk pria atau 65 tahun untuk wanita," kata Legha.
Jika kita berada dalam kondisi ini, Legha merekomendasikan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara umum ke dokter jantung.
Faktor keturunan hanya menjadi salah satu penyebab penyakit jantung, 6 faktor ini juga mempengaruhi seseorang menderita penyakit jantung, penyakit yang dirumorkan membuat Kim Jong-un kritis.
1. Konsumsi tembakau
Merokok adalah salah satu gaya hidup buruk yang sangat merusak jantung.
Tembakau yang dikemas dalam bentuk apapun memberi dampak negatif pada jantung.
Oleh karena itu, sebaiknya kita menghindari konsumsi tembakau, baik dalam bentuk rokok, menguyah atau vape.
2. Berlebihan mengonsumsi alkohol
Para ahli pernah mengklaim konsumsi anggur merah baik untuk jantung. Namun, jangan berlebihan mengonsumsinya.
Cobalah untuk mengurangi konsumsi alkohol, sebaiknya tidak lebih dari dua minuman per hari untuk pria dan satu minuman untuk wanita.
Satu kali minum tidak boleh lebih dari 0,1 liter anggur dan 0,2 liter bir.
Baca Juga: Jangan Mudah Tersinggung ya, Karena itu Termasuk 11 Tanda Orang dengan EQ Lemah, Lho!
3. Pola makan yang buruk
Untuk itu demi menghindari penyakit jantung, perlu diperhatikan untuk menerapkan pola makan yang baik.
Pola makan ala Mediterania yang fokus pada konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan dan minyak zaitun sangat bersahabat untuk jantung.
4. Kurang olahraga
Setidaknya, kita melakukan 30 menit aktivitas aerobik sedang sebanyak lima kali dalam seminggu.
Atau, kita bisa melakukan olahraga apapun yang kita sukai agar aktivitas olahraga menjadi hal yang menyenangkan.
5. Tekanan darah tinggi dan kolesterol
Tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
Kita dapat mengurangi tekanan darah dan kolesterol dengan melakukan perubahan gaya hidup dan, dalam beberapa kasus, kita bisa melakukan pengobatan.
6. Obesitas
Saat memiliki keluarga dengan riwayat penyakit jantung, menurunkan berat badan menjadi salah satu cara untuk menghindari risiko penyakit jantung.