Advertorial
Intisari-Online.com - Hubei dan Wuhan merupakan titik hot spot virus corona di China yang merebak sejak awal Januari tahun ini.
Pemerintah China mengatakan bahwa virus corona diketahui muncul pada akhir Desember di Wuhan.
Namun kebijakan lockdown ketat baru diumumkan mulai 23 Januari.
Kondisi inilah yang memicu kritik dari AS dan negara-negara lain bahwa China terlambat dalam bertindak, sehingga memicu penyebaran ke seluruh penjuru dunia.
Jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit di Wuhan, kota di China tengah yang paling parah dilanda epidemi, turun menjadi nol, kata seorang pejabat kesehatan, Minggu.
Melansir Xinhua, menurut Mi Feng, juru bicara Komisi Kesehatan Nasional China, pada konferensi pers di Beijing, hasil ini bisa dicapai berkat upaya keras para pekerja medis di Wuhan dan mereka yang dikirim untuk membantu Wuhan dalam memerangi virus dari seluruh negeri.
Mi Feng menjelaskan, pasien terakhir di Wuhan berhasil disembuhkan pada Jumat akhir pekan lalu.
Hal itu mengurangi jumlah pasien virus corona di kota tersebut menjadi nol kasus.
Sementara itu, komisi kesehatan di provinsi Hubei menguraikan, per Sabtu (25/4/2020), tidak ada laporan kasus baru atau kematian baru terkait Covid-19.
Dijelaskan pula bahwa 11 pasien virus corona dipulangkan dari rumah sakit setelah dinyatakan sembuh di Wuhan.
Artikel ini pernah tayang di Kontan.id dengan judul "Pejabat China: Kasus virus corona di RS Wuhan turun jadi nol kasus untuk kali pertama"