Badan amal itu mengatakan perkiraan awalnya dipusatkan di sekitar pemodelan epidemiologis dan data yang dikumpulkan oleh Imperial College London dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Mereka melihat berdasarkan struktur usia, ukuran rumah tangga, dan pola kontak sosial negara.
Namun, ada kekhawatiran yang berkembang di IRC bahwa angka awal "mungkin paling konservatif".
Mereka khawatir bahwa kapasitas perawatan kesehatan dan tingkat reproduksi virus, kerentanan kemanusiaan yang sudah ada sebelumnya dan gangguan terhadap pengiriman bantuan akan sangat meningkatkan tingkat kontraksi di antara negara-negara termiskin di dunia.
Sebagai contoh, lihat sistem perawatan kesehatan Beijing dan tingkat kematian.
Dan bandingkan dengan negara seperti Venezuela, yang hanya memiliki satu dari 10 rumah sakit yang beroperasi penuh.
Jika sistem kesehatan negara Amerika Selatan digunakan dalam penelitian, IRC mengatakan angka kematian dan tingkat kontraksi bisa lebih tinggi.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR