Advertorial
Intisari-Online.com – Karena negara-negara mengambil langkah-langkah yang lebih kuat untuk menahan penyebaran COVID-19, karantina sendiri dan penutupan sementara bisnis dapat memengaruhi praktik normal yang berkaitan dengan makanan.
Individu yang sehat, serta mereka yang menunjukkan gejala penyakit pernapasan akut, diminta untuk tinggal di rumah.
Di beberapa negara, restoran dan penawaran dibawa pulang terbatas dan beberapa barang segar menjadi kurang tersedia.
Nutrisi yang baik sangat penting untuk kesehatan, terutama di saat sistem kekebalan tubuh perlu melawan.
Akses terbatas ke makanan segar dapat mengganggu peluang untuk terus makan makanan yang sehat dan bervariasi.
Ini juga berpotensi menyebabkan peningkatan konsumsi makanan olahan tinggi, yang cenderung tinggi lemak, gula dan garam.
Meskipun demikian, bahkan dengan bahan yang sedikit dan terbatas, seseorang dapat terus makan makanan yang mendukung kesehatan yang baik.
Untuk kesehatan yang optimal, penting juga untuk tetap aktif secara fisik.
Untuk mendukung individu yang sehat agar tetap aktif secara fisik selama di rumah, WHO/Eropa telah mengembangkan panduan khusus untuk periode karantina, termasuk kiat dan contoh latihan berbasis rumah.
Berikut ini adalah ikhtisar makanan dengan nilai gizi tinggi yang umumnya terjangkau, dapat diakses, dan memiliki umur simpan lebih lama.
Anda dapat menggunakan daftar ini sebagai inspirasi untuk apa yang harus disimpan di rumah selama karantina sendiri atau tinggal di rumah yang lebih lama.
1. Buah dan sayuran segar tahan lama
WHO merekomendasikan untuk mengonsumsi minimal 400 g (yaitu 5 porsi) buah dan sayuran per hari.
Buah jeruk seperti jeruk, clementine dan grapefruit adalah pilihan yang baik, juga pisang dan apel, yang juga dapat dipotong menjadi potongan-potongan kecil dan dibekukan untuk konsumsi nanti atau untuk menambahkan smoothie.
Sayuran akar seperti wortel, lobak dan bit, serta sayuran seperti kol, brokoli, dan kembang kol relatif tidak mudah rusak.
Bawang putih, jahe, dan bawang bombai juga merupakan pilihan bagus untuk disimpan di rumah, karena bawang putih dapat digunakan untuk menambah rasa pada berbagai makanan.
Semua buah beku seperti beri, nanas, dan mangga adalah pilihan yang bagus, karena masih mengandung serat dan vitamin tingkat tinggi dan seringkali lebih murah daripada versi segar.
Buah-buahan beku ini dapat ditambahkan ke jus, smoothie atau bubur atau dimakan dengan yogurt polos rendah lemak setelah pencairan.
Sayuran beku bergizi, cepat disiapkan, dan mengonsumsinya dapat membantu mencapai rekomendasi, bahkan ketika makanan segar langka.
2. Kacang-kacangan kering dan kaleng
Kacang, buncis, lentil dan kacang-kacangan lainnya merupakan sumber protein nabati, serat, vitamin dan mineral. Ini juga agak fleksibel dan dapat digunakan untuk rebusan, sup, olesan dan salad.
3. Biji-bijian utuh dan akar bertepung
Nasi dan pasta gandum utuh, gandum, gandum, quinoa dan biji-bijian utuh lainnya adalah makanan yang sangat baik karena umur simpannya panjang, mudah disiapkan, dan berkontribusi terhadap asupan serat.
Kerupuk tawar dan roti gandum juga merupakan pilihan yang baik. Roti dapat dengan mudah dibekukan untuk digunakan nanti, idealnya dalam irisan untuk pencairan lebih mudah, untuk memperpanjang kesegarannya.
Akar bertepung seperti kentang, ubi jalar dan singkong juga merupakan sumber karbohidrat yang tahan lama dan baik.
Ini idealnya harus dipanggang, direbus atau dikukus. Biarkan kulit untuk serat dan rasa ekstra.
4. Buah-buahan kering, kacang-kacangan dan biji-bijian
Terutama tanpa garam dan tanpa pemanis, ini bisa berfungsi sebagai camilan sehat atau ditambahkan ke bubur, salad, dan makanan lainnya.
Kacang mentega atau olesan juga merupakan pilihan yang baik, selama Anda memilih mentega kacang 100% yang tidak menambahkan gula, garam, atau sebagian terhidrogenasi atau minyak kelapa sawit.
5. Telur
Telur adalah sumber protein dan nutrisi yang hebat dan sangat serbaguna. Pilihlah untuk merebus atau merebus daripada menggoreng.
6. Sayuran kalengan
Meskipun sayuran segar atau beku biasanya pilihan yang disukai, sayuran kaleng seperti jamur, bayam, kacang polong, tomat dan kacang hijau adalah alternatif yang baik dengan umur simpan yang lebih lama, untuk memastikan asupan sayuran yang cukup.
Ingatlah untuk memilih, jika memungkinkan, opsi dengan garam tambahan yang rendah atau tanpa garam.
7. Ikan kaleng
Tuna kaleng, sarden, dan ikan lainnya adalah sumber protein dan lemak sehat. Ini bisa menjadi tambahan yang sehat untuk salad, pasta, atau roti gandum.
Jika memungkinkan, pilih ikan yang dikalengkan dalam air daripada minyak atau air garam.
8. Susu rendah lemak
Produk susu menyediakan sumber protein dan nutrisi lain yang tidak mahal.
Memilih susu rendah lemak adalah salah satu cara untuk mengurangi konsumsi lemak jenuh, sambil juga mendapatkan semua manfaat susu.
Susu UHT dalam kaleng atau karton akan relatif stabil di rak. Susu bubuk adalah pilihan lain yang stabil di rak.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari