Advertorial
Intisari-online.com -Sebuah kisah miris nan mengerikan terjadi di Amerika Serikat.
Dilansir dari nypost.com, seorang wanita Manhattan yang terbang menggunakan penerbangan American Airlines dari Miami ke LaGuardia mengatakan dia terkejut dengan apa yang dilihatnya di kabin pesawat.
Bagaimana tidak, pesawat itu penuh oleh penumpang.
Lebih parah lagi, separuh dari penumpang sama sekali tidak menggunakan masker!!
Padahal pandemi Covid-19 di Amerika sungguh mengerikan.
Angie Wong, wanita tersebut yang berumur 42 tahun mengatakan kepada nypost jika penerbangan 2669 penuh antara 80 - 90 persen pada Rabu ketika dia masuk untuk penerbangannya jam 10:19 pagi ke New York.
Ia sendiri mengenakan masker bedah, pelindung wajah, sarung tangan dan hoodie.
"Aku dapat katakan jika para penumpang terlihat bingung karena masker tidak diharuskan," ujar Wong.
Wong adalah ibu rumah tangga dari Soho yang telah tinggal dengan suaminya dan kedua anaknya berumur 5 dan 7 tahun di Miami.
Mereka tinggal di sana sejak Walikota Bill de Blasio umumkan sekolah di New York akan ditutup.
Wong juga mengatakan jika aturan jaga jarak diberlakukan dengan ketat di bandara Miami, tetapi para penumpang berjejalan bersamaan di penerbangannya, dan separuh tidak gunakan masker.
Meski begitu, ada beberapa pasang orang menggunakan baju hazmat.
Ia juga bagikan beberapa foto yang ia ambil dalam kabin yang penuh itu.
Foto-fotonya tunjukkan beberapa penumpang dengan masker dan sarung tangan sementara yang lainnya menolak tindakan perlindungan.
"Aku bertanya bagaimana hal ini diperbolehkan selama keperluan jaga jarak, dan mendapat jawaban 'tidak ada yang bisa kami lakukan mengenai hal ini' serta tawaran mengubah penerbanganku," ujarnya.
"Bahkan pilot datang di tengah penerbangan untuk meminta maaf mengenai kondisi berjejal-jejalan ini.
"Tidak seperti di Kanada, masker tidak diharuskan untuk penerbangan, dan tidak ada pengecekan suhu," lanjutnya.
"Walaupun aku meminta ditempatkan di bagian yang kosong di pesawat, dan diberitahu petugas maskapai tidak dapat melakukannya, aku tidak sadar betapa penuh penerbangan itu sampai ketika aku naik," ujarnya.
Di gerbang, ia katakan, petugas maskapai berkata "jika American Airlines menjual 150 kursi, maka mereka akan siapkan 150 kursi untuk 150 penumpang, itulah bisnis."
"Kita semua sedang belajar beradaptasi dengan norma sosial baru, tetapi bisnis masih beroperasi dalam paradigma lawas dan perlu ada poros untuk keamanan publik.
"Aku merasa maskapai harusnya pertimbangkan terapkan kebijakan sementara waktu yang sesuai dengan mandat federal tentang menjaga jarak dan penggunaan masker," ujar Wong.
Dalam pernyataan resmi mereka, American Airlines mengatakan "untuk mendorong jaga jarak, agen gerbang akan mengatur kursi lagi untuk ciptakan lebih banyak jarak antar penumpang.
"Sekalinya naik, jika tidak ada larangan bobot atau keseimbangan, penumpang dapat berpindah ke kursi lain dalam subjek kabin mereka jika tersedia."
Maskapai mengatakan mereka juga memblokir "50 persen dari kursi standar di tengah" dalam semua penerbangan mereka.
"Tim kami juga memonitor penerbangan dengan dekat untuk mempertahankan aturan jaga jarak," sebuah laporan mengatakan nypost lewat email.
Ditambahkan juga "kami mendorong penumpang kami untuk ikuti aturan CDC."
Namun aturan CDC tidak mengharuskan penumpang untuk menggunakan masker.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini